Selamatkan Nasib Petani Jeruk California, Melalui Olahan Pengeringan

Kamis, 17 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



Thio Setiowekti menunjukan hasil olahan jeruk California yang sudah dikeringkan dengan kemasan kecil siap dipasarkan (Foto: heny/dara)

Thio Setiowekti menunjukan hasil olahan jeruk California yang sudah dikeringkan dengan kemasan kecil siap dipasarkan (Foto: heny/dara)

Selain harga jual yang cukup tinggi, kelebihan jeruk dikeringkan bisa lebih tahan lama. Pangsa pasarnya juga terbuka luas.

DARA| Pasca Covid-19, harga jeruk atau lemon California yang ditanam petani di wilayah Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat anjlok. Per kilogram jeruk California dari pohon hanya dihargai Rp1.000,00.

Padahal pada saat Covid-19 saja, harganya Rp15.000/ kilogram.

Jatuhnya harga jeruk tersebut, lantaran over produksi. Populasinya bertambah, sementara permintaan pasar menurun drastis.

Hal itulah yang membuat Thio Setiowekti, petani sekaligus pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpikir keras untuk menyelamatkan nasib para petani jeruk jenis ini.

Mendapat bantuan mesin pengering dari Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB), ia mencoba mengeringkan jeruk tersebut dengan menggunakan mesin dehidrator tersebut

System mengeringkan jeruk dengan menggunakan teknologi pengeringan beku vakum ini, biasa disebut slice kering.

“Hasilnya ternyata bagus. Dan ketika kita coba lempar ke pasar, harganya berlipat-lipat,” ujar Thio saat ditemui di Stand Festival Kopi dan UMKM KBB di Area Parkir Mesjid As-Shidiq, Komplek Perkantoran KBB-Ngamprah, Kamis (17/8/2023).

Sebanyak 12 kilogram jeruk basah, ketika diolah untuk dikeringkan bisa menjadi 1 kilogram dengan harga jual Rp 200.000,00 -per kilogram

Jika sebelumnya harga jeruk basah, per kilogram rata-rata Rp5. 000,00 maka untuk 12 kg hanya Rp60.000,00 saja.

Selisihnya masih jauh antara dijual dalam kondisi buah segar dibanding harga setelah dikeringkan.

Menjual dalam kondisi kering, jelas sangat menguntungkan para petani. Thio melihat peluang itu dengan menawarkan kerja sama pada petani untuk mengolah hasil panennya.

“Sistem’ yang kita (dengan petani) bangun dengan bagi hasil . Setelah jeruk diiris dikeringkan kita kilo, lalu hasilnya dibagi dua,” jelasnya.

Hasilnya itu, diserahkan kepada para petani untuk dititip jual di pihaknya atau dijual sendiri. Saat ini kata Thio, petani yang bekerja sama dengannya dari Desa Cibogo, Cibodas dan Suntenjaya ada 20 orang.

Seminggu dua kali mereka menyetorkan hasil panennya untuk dikeringkan. Kurang lebih jeruk yang dikeringkan dari petani 60 kg seminggu dalam kondisi basah atau menjadi 5 kg kering.

Selain harga jual yang cukup tinggi, kelebihan jeruk dikeringkan bisa lebih tahan lama. Pangsa pasarnya juga terbuka luas.

“Saat ini banyak konsumen yang sudah menggunakan jeruk kering termasuk cafe kopi dengan sajian kopi lemon. Jadi ini juga menjadi ladang bisnis cukup menjanjikan bagi petani, ” pungkasnya.

 

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Stok Pangan di Jabar Jelang Idulfitri Surplus, Komoditas Ini Harganya Naik
Dukung Optimalisasi Devisa Hasil Ekspor Dalam Negeri, CIMB Niaga Hadirkan Solusi Keuangan bagi Eksportir
Setjen KESDM Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel Jelang Idul Fitri
Mager Tapi LPG Habis? Pesan Layanan Antar Gratis Ajaa
FIF Raih Triple A Awards Sustainable Finance 2025
KAI Logistik Distribusikan 38.000 Ton Produk Perikanan melalui Angkutan KA Kontainer Berpendingin
CEO FIFGROUP Terima Award Indonesia Best 50 CEO 2025
Pertamina Tegas Tindak SPBU Nakal, Utamakan Layanan Masyarakat
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 29 Maret 2025 - 22:57 WIB

Stok Pangan di Jabar Jelang Idulfitri Surplus, Komoditas Ini Harganya Naik

Minggu, 23 Maret 2025 - 12:28 WIB

Dukung Optimalisasi Devisa Hasil Ekspor Dalam Negeri, CIMB Niaga Hadirkan Solusi Keuangan bagi Eksportir

Minggu, 23 Maret 2025 - 12:11 WIB

Setjen KESDM Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel Jelang Idul Fitri

Minggu, 23 Maret 2025 - 11:58 WIB

Mager Tapi LPG Habis? Pesan Layanan Antar Gratis Ajaa

Minggu, 23 Maret 2025 - 11:50 WIB

FIF Raih Triple A Awards Sustainable Finance 2025

Berita Terbaru

Bupati Bandung, Dadang Supriatna.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran

Minggu, 30 Mar 2025 - 20:27 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Foto: biro adpim jabar)

BANDUNG UPDATE

Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya

Minggu, 30 Mar 2025 - 20:17 WIB