Jawa Barat daerah padat penduduk. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, penduduk Jabar didominasi generasi Z (mereka yang lahir pada tahun 1995-2010) dan generasi Milenial (lahir tahun 1980-1995).
DARA – Berdasarkan sensus tersebut, proporsi generasi Z sebanyak 27,88 persen (13,37 juta orang) dari total populasi. Sedangkan generasi milenial sebanyak 26,07 persen (12,5 Juta orang) dari total populasi Jabar.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar menyebutkan, untuk menekan angka padat penduduk salah satunya dengan menggulirkan program menikah pada usia ideal.
Bagi perempuan usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Hal itu kemudian dituangkan dalam tagline “Semangat 21 25 Keren”.
Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Jabar, Elma Triyulianti mengatakan dengan tagline “Semangat 21 25 Keren”, BKKBN mengajak remaja di Jabar untuk menikah pada usia ideal.
“Berbagai kebijakan, strategi, dan program telah dirancang sangat baik oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh remaja Indonesia. Termasuk dalam mengatasi isu kesehatan reproduksi,” ujarnya, Selasa (14/12/2021).
Namun, upaya tersebut hasilnya belum optimal. Salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya keterlibatan atau partisipasi anak muda yang bemakna dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Padahal, masalah yang cukup serius dihadapi Jabar saat ini, adalah stunting. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2019 menunjukkan bahwa persentase stunting di Jabar sebesar 26.2%.
Untuk mencapai target penurunan stunting sebanyak 14% di tahun 2024, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mendukung penuh program percepatan penurunan stunting dengan target Zero New Stunting pada Tahun 2023.
Dukungan tersebut menjadi tantangan bagi BKKBN Jabar. Upaya yang dilakukan BKKBN Jabar, salah satunya berkolaborasi dengan semua stakceholder, memprioritaskan pencegahan dari periode hulu.
Menurut Elma, yang dimaksud dengan pencegahan dimulai periode hulu diantaranya dengan persiapan kehidupan berencana remaja. Di Jabar lebih dikenal dengan Semangat 21-25 Keren.
“Semangat 21 – 25 Keren bagi remaja Jabar, dapat diartikan dengan cara mempersiapkan kehidupan berkeluarga secara terencana dan utamanya menunda pernikahan. Sebelum berusia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki,” katanya.
Artinya, remaja turut berkontribusi dalam pencegahan stunting yang banyak disebabkan oleh wanita melahirkan anak pada usia kurang dari 21 tahun.
Selain itu juga, Jawa Barat telah menyiapkan Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader Bangga Kencana.
Kader Bangga Kencana tersebut dapat melibatkan remaja bersama dengan Bidan dan Kader PKK dalam melakukan Sosialiasi dan Edukasi.
Ia juga menambahkan, hal lain yang dapat dilakukan dengan fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu paska persalinan, serta anak usia 0-59 bulan dengan tujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.
Pihaknya juga melakukan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) menjadi Program Unggulan Sub Bidang Ketahanan Remaja untuk mencapai tujuan yaitu Pendewasaan Usia Perkawinan.
Keberadaan PIK Remaja dan BKR merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewadahi kebutuhan program terutama edukasi Kespro dan Gizi bagi remaja putri khususnya, juga remaja putra sebagai calon pasangan usia subur di 3.053 Kelompok PIKR di Jabar.
Selain itu, pihaknya membetuk Duta GenRe sebagai salah satu role model/representasi dari Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya yang aktif di PIK Remaja.
Kemudian, menyelenggarakan Apresiasi Duta Generasi Berencana.l yang diikuti oleh tingkat kota/kabupaten se-Jabar. Kegiatan ini, disamping sebagai arena silaturahmi remaja di setiap wilayahnya, juga sebagai ajang motivasi bahwa ada remaja yang peduli tentang isu remaja seperti Triad KRR (Pernikahan dini, seksualitas, dan napza), stunting dan isu remaja lainnya.
Menurut Elma, Apresiasi Duta Generasi Berencana ini diikuti oleh 24 kota/ kabupaten se Jawa Barat dengan peserta putra dan putri terbaiknya.
Sementara, Panitia Forum GenRe se-Jabar, Dini mengatakan, para peserta kegiatan tersebut harus mengikuti kegiatan, mulai administrasi peserta, pembekalan materi, challenge, dan dilanjutkan dengan penilaian Program Inovasi sebagai Duta GenRe, Video Profil, dan wawancara, serta Focus Group Disscussion (FGD) yang dilakukan secara virtual.
Dari lima finalis putra-putri, Duta GenRe Kabupaten Majalengka (putra), Muhamad Maulana dan Kabupaten Bandung Barat (putri) Feni Nur’aeni dinobatkan sebagai Duta GenRe Jawa Barat Tahun 2021.
Terbaik 2 diperoleh Shafa Isnanda (Kab. Bogor) dan M. Dzaki Hanan (Kota Bandung), sedangkan Terbaik 3 diraih oleh Hilman Alamsyah (Kab. Garut) dan Indah Wulandari (Kab. Cianjur).
Selain terbaik 1, 2, dan 3 pada Apresiasi ini dinobatkan pula Duta GenRe Inovatif yang jatuh pada M. Ihza Al Azqiya (Kab. Ciamis) dan Reka Nurul (Kab. Kuningan). Untuk Duta GenRe Motivator diraih oleh Parhan Yusup (Kab. Sumedang) dan R Natasya Putri (Kota Bogor).
Juara favorit berdasarkan vote Instagram dan sms terbanyak diperoleh oleh pasangan Kabupaten Karawang Angga Septiano dan Mutiara Citra Arafah.***
Editor: denkur