DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung akan terus memberikan dukungan untuk berbagai kegiatan yang bernuansa kebudayaan. Terlebih dalam berupaya menjaga kelestarian budaya tradisional warisan para leluhur.
Karena itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mendukung acara Temu Pendekar 3 Masyarakat Pencak Silat Indonesia (Maspi) di kota ini. “Kita mempunyai kewajiban tanggung jawab moral melestarikan budaya. Budaya kita jangan sampai tergeser oleh budaya luar,” ujarnya seusai membuka acara Temu Pendekar 3 di Halaman Barat Balai Kota Bandung, Sabtu (20/7/2019).
Ia sangat bersyukur karena dari pengamatannya saat terjun ke masyarakat, Kota Bandung masih memiliki banyak perguruan pencak silat. Bahkan ia kerap menemukannya hingga ke tingkat kelurahan.
Dengan perhelatan Temu Pendekar 3, wali kora berharap bisa memperkuat rangsangan bagi generasi muda untuk menekuni pencak silat. Apalagi, dewasa ini pencak silat tidak hanya sebagai warisan budaya, melainkan menjadi salah satu jalur prestasi di bidang olahraga.
Sementara itu, Ketua Maspi Kota Bandung, Edwin Senjaya, mengungkapkan, dalam Temu Pendekar 3 ini turut dihadiri oleh perwakilan dari sembilan negara. Kesembilan negara tersebut, yakni Italia, Swiss, Swedia, Skotlandia, Prancis, Malaysia, Singapura, Belanda, dan Jerman.
“Temu Pendekar ketiga ini untuk memperkuat misi besar agar pencak silat bisa dikukuhkan sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia oleh UNESCO dan ini keputusannya akhir tahun ini,” kata Edwin.
Selaras dengan pernyataan wali kota, Edwin mengakui, pencak silat sebagai sarana menangkal pengaruh negatif budaya luar. Dia menyatakan pencak silat memiliki nilai filosofis tinggi yang bisa membentuk karakter kuat masyarakat Indonesia.
Ia menegaskan, pencak silat memiliki banyak dampak positif jika bisa ditekuni generasi muda Indonesia. Sebagai budaya asli yang mengandung banyak kearifan lokal, pencak silat merupakan fondasi untuk menjaga persatuan di Indonesia.***
Editor: Ayi Kusmawan