“Ya memang (RSUD Soreang) tidak dirancang untuk Covid-19. Tapi sudah standar Kemenkes RI,” ujar dr Iping Suripto.
DARA | BANDUNG – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tengah dikebut setelah sempat terkendala pengerjaannya akibat pandemi Covid-19. Rampungnya pengerjaan pembangunan rumah sakit bertipe A itu ditargetkan pada 15 Desember 2020 setelah mengalami deviasi minus 5 persen.
Direktur RSUD Soreang, dr Iping Suripto menuturkan, infrastruktur RSUD Soreang dibangun sesuai standar Kemenkes RI. Kendati demikian, infrastruktur awal RSUD Soreang tidak dirancang untuk penanganan pasien Covid-19.
“Ya memang tidak dirancang untuk Covid-19. Tapi sudah standar Kemenkes RI,” ujar Iping saat ditemui wartawan, Kamis (11/6/2020).
Seperti yang sempat disebutkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Covid-19 bisa saja menjadi endemik seperti penyakit HIV. Seluruh dunia harus tetap waspada dan melakukan segala persiapannya.
Oleh karena itu, kata Iping, jika hal itu terjadi maka setelah pembanguan RSUD Soreang rampung bisa saja berubah alur pelayanan kesehatannya.
“Ini hanya masalah pelaksanaan saja. Gampang, bisa dirubah alurnya. Kami harus bisa adaptif,” kata dia.
Pada dasarnya, lanjut Iping, pelaksanaan pelayanan kesehatan bersifat statis. Hal itu berlaku untuk seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.
“Apalagi sekarang sedang pandemi. Dan WHO menyatakan entah kapan pandemi akan berakhir. Nah, tentu nanti RSUD akan mengikuti aturan pemerintah. Jika ditunjuk untuk penanganan Covid-19, maka kami harus selalu siap,” ungkapnya.
Iping berharap, obat dan vaksin untuk virus Corona jenis baru tersebut bisa segera ditemukan. Jika proses terlalu lama, maka apa yang dinyatakan oleh WHO bisa saja terjadi.
“Dari pandemi menjadi endemik itu bisa saja terjadi. Makanya semuanya harus siap. Termasuk kami,” ujar dia.
Dikatakan Iping, dengan adanya pandemi Covid-19, menjadi pelajaran berharga bagi seluruh disiplin ilmu di bidang kesehatan yang ada di dunia. Semuanya berlomba-lomba untuk menemukan penangkalnya sehingga pandemi bisa berakhir.
“Tentu pandemi ini juga memiliki hikmah bagi masyarakat untuk lebih menjaga pola hidup sehat. Seperti rajin cuci tangan, menggunakan masker, dan lain sebagainya,” pungkasnya.***