“Ribuan Seniman yang tergabung dalam Aliansi Seniman Cirebon (ASC), kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Cirebon, Jumat (6/11/2020).”
DARA | CIREBON, – Pasa seniman meminta, Pemkab Cirebon segera menghapus zona merah. Alasannya, keputusan antara kepolisian dan satgas Covid-19, tidak singkron.
“Hapuskan zona merah. Karena kami tidak makan. Kami tidak bisa manggung lagi karena tuan hajat tidak ada yang mau memanggil kami,” kata Korlap aksi, Raden Gilap.
Raden Gilap juga menuding, Pemkab Cirebon terutama Disbudparpora, tim gugus tugas dan dinkes, keputusannya tidak singkron dengan kepolisian. Kalau pihak kepolisian, selalu memberikan izin manggung, asal tetap menerapkan protokol kesehatan. Sementara tim gugus tugas, malah melarang bahkan satpol PP pernah membubarkan acara hajatan karena ada keramaian.
“Pokoknya kami minta, hapus zona merah. Buat apa juga karena instansi lain memberi kelonggaran kepada seniman, sedang instansi lainnya malah mempersempit. Ini ada apa sebenarnya. Pekerja seni hanya butuh makan,” teriak Raden Gilap.
Raden Gilap juga menyinggung bentuk ketidak berdayaan tim satgas covid-19. Dia mencontohkan, pasar ayam plered yang setiap pekan selalu dibajir ribuan pengunjung, dari pagi sampai sore. Kenapa tidak dibubarkan tim. Sementara pekerja seni yang mengisi acara hajatan, malah dilarang. Padahal, mereka selalu menjaga protokol kesehatan.
“Lihat itu pasar ayam. Ribuan orang ada disana, dan mereka bebas bebas saja. Sementara kami pekerja seni malah dilarang mengisi hajatan. Ini ada apa sebenarnya dengan aturan saat ini,” teriak Raden Gilap.
Sementara Pemkab Cirebon yang diwakili Assisten pemerintahan, Hilmi Rifai, mengaku siap mengakomodir dan menyetujui tuntunan ASC. Menurutnya, semua permintaan disetujui Pemkab Cirebon, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan.
Editor : Maji