Seorang Ditemukan Tewas, Perahu Nelayan Asal Cirebon Terhempas di Perairan Jayanti Cidaun

Rabu, 14 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Seorang nelayan meninggal dunia dan satu nelayan lainnya masih dalam proses pencarian setelah perahunya terhempas gelombang tinggi di perairan Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021).


DARA – Berdasarkan informasi, kejadian nahas yang menimpa dua orang nelayan, yakni Tarmudi (40), dan Jamal (48) keduanya warga Desa/Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon itu berawal saat perahu dengan nama lambung Margo Tunggal lego jangkar di Pelabuhan Jayanti, Cidaun, Cianjur. Sesaat kemudian datang gelombang tinggi dan menghempaskan perahu yang mereka tumpangi.

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, jajarannya mengetahui kejadian itu setelah menerima laporan dari nelayan setempat. Peristiwa itu terjadi Rabu (14/7/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.

Diungkapkan Deden, dalam kejadian itu seorang nelayan dilaporkan meninggal dunia, dan satu nelayan lainnya masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.

“Berdasarkan laporan, awalnya perahu Margo Tunggal itu turun jangkar di Pelabuhan Jayanti. Namun, datang gelombang tinggi yang menyebabkan perahu terhempas. Sementara, data yang kami miliki seorang nelayan, Tarmudi dilaporkan meninggal, dan rekannya Jamal masih belum ditemukan dan dalam proses pencarian. Keduanya merupakan nelayan asal Cirebon,” kata Deden, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/7/2021).

Deden menyebutkan, untuk membantu proses pencarian korban, jajarannya menerjunkan satu tim rescue yang bergabung dengan unsur SAR yang ada di kewilayahan.

“Satu tim rescue diterjunkan dengan dilengkapi peralatan penunjang, seperti palsar, alat komunikasi, motor trail, peralatan medis, alat pelindung diri bagi personil, serta perahu karet,” tandasnya.

Deden menambahkan, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) proses pencarian korban akan dilakukan selama satu pekan. Namun, Deden berharap, korban dapat segera ditemukan.

“Sesuai SOP, proses pencarian selama tujuh hari. Kami bergabung dengan unsur SAR yang ada di kewilayahan. Semoga saja, segera diketemukan,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta RKPD Menjawab Isu Strategis Daerah
Kick Off Meeting Penyusunan RKPD, Begini Harapan Bupati Sukabumi
Pemkab Garut Wajibkan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon PPPK 2024
TNI-Polri di Indramayu Kawal Program Makan Siang Bergizi untuk Anak-Anak: Inovasi Cerdas Demi Masa Depan Sehat!
Mengawali Tahun 2025, Dua Napi Teroris Lapas Garut Ucapkan Ikrar Setia NKRI
Pj Bupati Cirebon Bertemu Warga Kubangdeleg, Janji Cari Solusi Cepat Masalah Sampah!
Inovasi Ekonomi Berbasis Zakat, Z-Coffee Siap Angkat Kesejahteraan Mustahik
Polresta Cirebon Gelar Police Go to School, Kombes Sumarni Berharap Pelajar Bijak Gunakan Teknologi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:29 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta RKPD Menjawab Isu Strategis Daerah

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:21 WIB

Kick Off Meeting Penyusunan RKPD, Begini Harapan Bupati Sukabumi

Rabu, 8 Januari 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Garut Wajibkan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon PPPK 2024

Rabu, 8 Januari 2025 - 10:49 WIB

TNI-Polri di Indramayu Kawal Program Makan Siang Bergizi untuk Anak-Anak: Inovasi Cerdas Demi Masa Depan Sehat!

Rabu, 8 Januari 2025 - 10:46 WIB

Mengawali Tahun 2025, Dua Napi Teroris Lapas Garut Ucapkan Ikrar Setia NKRI

Berita Terbaru