Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian masih melakukan pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor di tempat lokasi galian C. Korban tertimbun karena tak sempat menghindar saat bagian atas tanggul longsor.
DARA | CIANJUR— Saepul alias Epul (40), seorang operator mesin sedot pasir (poton) di PT Triadi di Kampung Awilarangan RT 01/06, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tertimbun longsor, Senin (2/12/2019).
Kecelakaan yang menimpa karyawan perusahaan penggalian pasir itu terjadi saat tanggul air pencuci pasir yang berada di atas bukit setinggi 8 meter jebol. Sehingga, mendorong poton dan menimpa seorang pekerja hingga korban tertimbun pasir lumpur dan belum diketemukan.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto, membenarkan kejadian itu. Jajarannya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian nahas itu.
Budi mengungkapkan, peristiwa sekitar pukul 11.30 WIB. “Satu orang pekerja dilaporkan tertimbun dan masih dalam proses pencarian,” kata Budi, kepada wartawan.
Budi menyebutkan, jajarannya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PMI Kabupaten Cianjur untuk mencari korban. “Petugas masih melakukan pencarian, kita masih terkendala cuaca. Hujan deras masih mengguyur lokasi kejadian,” ujarnya, seraya menambahkan, selain menutup sementara lokasi kejadian, pihaknya juga telah mengamankan pemilik perusahaan untuk dimintai keterangan terkait kejadian itu.
Menurut Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan, kejadian itu bermula ketika enam pekerja bagian produksi tengah berada di bawah galian. Salah satu pekerja melihat ada rembesan pada tanggul dan memberitahukan kepada pekerja lainnya.
Namun nahas, Epul yang berada paling bawah kolam galian tidak dapat menghindar ketika beberapa saat kemudian terjadi longsoran lumpur dan tanah dari tanggul galian C. “Posisinya dia paling bawah, karena korban ini merupakan operator ponton. Sehingga, ketika longsor dia tidak berhasil menyelamatkan diri dan tertimbun material longsoran,” kata Irwan.
Menurut dia, selain menimbun seorang pekerja, longsoran juga membuat satu unit beckhoe dan satu unit mesin ponton turut tertimbun material tanah dan lumpur. Dia menambahkan pula, petugas BPBD, pihak kepolisian, dengan dibantu warga sekitar terus berusaha mencari korban yang tertimbun tebing galian C di Kampung Awilarangan RT 01/RW 06, Desa Cikahuripan tersebut.
“Korban masih tertimbun, belum ditemukan. Kemungkinan pencarian korban akan terus dilakukan sampai malam,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Warungkondang, AKP Gito, mengatakan, proses pencarian korban terkendala kondisi dasar galian yang tertutup genangan air setinggi 5 meter dan lumpur. Rencananya petugas akan memompa genangan air tersebut untuk memudahkan pencarian.
“Kami sedang menunggu mesin pompa, karena yang di galian tersebut ikut tertimbun longsoran. Tapi kendala lainnya ialah tebalnya lumpur di dasar kolam. Namun kami akan berusaha agar secepatnya menemukan tubuh korban,” ujar Gito
Gito menduga longsor terjadi akibat kondisi tebing yang labil karena bagian bawah tebing merupakan lumpur. “Kalau dilihat dari atas memang kokoh. Tapi di bawahnya kan hanya disangga lumpur. Makanya labil dan mengakibatkan tanah di atasnya longsor,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan