“Saya sudah koordinasi dengan manajemen rumah sakit dan PPNI Cianjur, dan melaporkan ke polisi. Kami sudah berusaha keras merawat pasien, tapi malah diperlakukan seperti ini,” ungkap Sunandar.
DARA | CIANJUR – Seorang perawat di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh keluarga pasien.
Berdasarkan informasi, aksi pemukulan yang terjadi di ruang ICU RSUD Sayang itu terjadi saat korban menyampaikan penjelasan terkait dengan kondisi pasien yang tengah ditanganinya.
Sunandar, perawat yang menjadi korban pemukulan, mengatakan kejadiannya saat dirinya melaksanakan tugas malam.
“Pasien yang saya tangani ini memang gelisah terus, bahkan selang oksigen dan selang infus pun kerap dilepasnya. Saya pun telah beberapa kali untuk membetulkannya,” kata Sunandar saat ditemui di Mapolres Cianjur untuk melaporkan kejadian yang dialaminya itu, Jumat (24/7/2020).
Sunandar mengaku sudah menjalankan penanganan pasien itu sesuai prosedur. Namun kondisinya yang melemah, pada akhirnya dinyatakan meninggal pada Rabu (22/7/2020) dini hari.
Tidak lama kemudian, kata dia, keluarga pasien datang usai diberitahukan pasien tersebut meninggal dunia.
Menurutnya, yang pertama datang dua orang keluarga pasien dan langsung dijelaskan oleh dokter. Kemudian datang lagi 10 orang lainnya yang mengaku masih keluarga. Begitu dijelaskan kronologi dan situasinya, mereka semua menerima dengan baik penyampaian Sunandar.
Tapi kemudian datang lagi seorang pria dan kembali menanyakan kaitan kronologis kematian pasien. Belum selesai menjelaskan, pria tersebut langsung mendekati dan menghajar Sunandar.
“Sambil berkata kasar, dia mukul saya di bagian wajah. Kena sekali. Ketika mau mukul lagi, saya berhasil menghindar sambil meminta pria tersebut istigfar. Saya jelas kaget, sedang menangani jenazah sambil menjelaskan, tiba-tiba dipukul,” jelasnya.
Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka memar di bagian pipi sebelah kanan. Korban yang tidak terima dengan perlakuan keluarga pasien itupun mengaku sudah menjalani visum dan melapor ke polisi.
“Saya sudah koordinasi dengan manajemen rumah sakit dan PPNI Cianjur, dan melaporkan ke polisi. Kami sudah berusaha keras merawat pasien, tapi malah diperlakukan seperti ini,” ungkapnya.
Wakil Ketua DPD PPNI Cianjur, Edi Susanto, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan anggotanya yang menjadi koran pemukulan saat bertugas di ruang ICU RSUD Cianjur.
Edi menyebutkan insiden tersebut merupakan yang pertamakali terjadi dan menimpa perawat di rumah sakit yang ada di Cianjur.
“Kami akan tindaklanjuti kasus ini, dan melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Untuk memberi efek jera bagi pelaku,” kata Edi.***
Editor: Muhammad Zein