DARA | BANDUNG — Seorang terduga teroris bernama Salim (38) ditangkap Densus 88 anti teror. Dia saat itu sedang berada tidak jauh dari rumahnya, Kampung Cibungur RT 02 RW 11, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.
BBPOS melansir, proses penangkapan terduga teroris berlangsung alot, karena Agus Salim sempat melakukan perlawanan kepada petugas dengan menggunakan senjata tajam. Adik Salim, Wahyu (28), mengaku tidak menyangka saudara laki-lakinya diringkus polisi karena diduga terlibat dalam kegiatan terorisme.
“Sebelumnya juga biasa-biasa aja. Gak ada kecurigaan apapun,” katannya.
Disinggung terkait penangkapan yang dialami oleh kakaknya itu. Ia mengaku tidak mengetahui secara gamblang terkait alasan penangkapan tersebut.
Istri dan saudaranya, menurut dia, ikut ke Polres untuk dimintai keterangan. “Kita juga nunggu kejelasan motif penangkapan karena ini belum jelas ditangkap kenapanya,” ujar dia.
Salah satu saksi mata, Sutisman (78), membenarkan proses penangkapan tersebut diwarnai oleh perlawanan dari terduga.
Ia mengaku melihat dengan jelas proses penangkapan terduga teroris yang ditangkap tidak jauh dari rumahnya. Pria paruh baya tersebut mengatakan, ketika sedang duduk di teras rumahnya tiba-tiba ada sekelompok petugas menangkap Salim di halaman samping rumah saksi.
“Saya lagi di luar, da reuwas langsung abi teh kalebet noong di jendela. Tiba-tiba ada teriakan Allahuakbar, Allahuakbar beberapa kali,” kata Sutisman.
Saat penangkapan, menurut dia, terduga teroris terlihat menggenggam pisau dapur di tangannya. Selanjutnya, beberapa petugas berhasil melumpuhkan pelaku dengan cara disergap.
“Digabrug sama tiga petugas. Lalu Salim jatuh di tanah,” ujarnnya.
Masih menurut dia, setelah berhasil dilumpuhkan, Salim langsung dimasukkan ke mobil berwarna hitam dan dibawa petugas.
Salim merupakan orang yang tidak pernah berbaur dengan warga. Ketika ada undangan kumpulan warga, menurut Sutisman juga, Salim tidak pernah sekalipun hadir. “Kalo ada tahlilan, syukuran, atau muludan dia tidak pernah hadir. Saya juga kan sering ke masjid setiap maghrib dan subuh. Tapi gak pernah lihat ada dia di masjid,” katanya.
Sebelum penangkapan, Sutisman menuturkan, beberapa pertugas sudah terlihat bersiaga untuk melakukan penangkapan. “Saya juga tidak menyangka Salim akan ditangkap. Kaget aja ada kejadian ini.”***
Editor: Ayi Kusmawan