“Setiap kendaraan baik mobil maupun sepeda motor tak luput dari pemeriksaan petugas. Setiap kendaraan pun dilakukan penyemprotan disinfektan, dan pengendara serta penumpangnya kami periksa suhu tubuhnya,” kata AKBP Juang Andi Priyanto.
DARA | CIANJUR – Akses masuk kendaraan di setiap tapal batas Cianjur, Jawa Barat, sepekan jelang perayaan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah diperketat.
Upaya pengetatan akses masuk kendaraan ke wilayah Cianjur oleh petugas gabungan TNI Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP Kabupaten Cianjur itu untuk mencegah lonjakan pemudik yang berasal dari kawasan zona merah penyebaran dan penularan Covid-19.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, mengatakan penyekatan kendaraan terus di lakukan selama 24 jam di setiap pos check point yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur.
“Setiap kendaraan baik mobil maupun sepeda motor tak luput dari pemeriksaan petugas. Setiap kendaraan pun dilakukan penyemprotan disinfektan, dan pengendara serta penumpangnya kami periksa suhu tubuhnya,” kata Juang kepada wartawan, Ahad (17/5/2020).
Sementara itu, Perwira Pengendali Posko Perbatasan Cianjur-Bogor, AKP Irwan Alexander, menyebutkan ratusan kendaraan terpaksa di putar balikan ke wilayah asalnya.
Jelang lebaran Idul Fitri, perbatasan Cianjur-Bogor via Jalur Puncak diperketat untuk mencegah pemudik dan warga dari zona merah penyebaran Covid-19 masuk Cianjur. Bahkan lebih dari 100 kendaraan diputar arah atau dikembalikan ke daerah asalnya.
Sebagian besar kendaraan yang di putar balikan itu, lanjut Irwan, bernomor polisi B Jakarta dan plat luar Cianjur yang berstatus zona merah penyebaran Covid-19.
“Mereka yang tidak memiliki KTP Cianjur dan tidak memiliki tujuan jelas untuk masuk Cianjur, kami arahkan untuk kembali ke daerahnya. Ini upaya kami untuk mencegah dan menekan penyebaran dan penularan Covid-19,” jelas Irwan.
Irwan menambahkan, dari pemantauan petugas untuk volume kendaraan di H-6 Idul Fitri ini mengalami peningkatan dibandingkan hari biasanya.
“Makanya kami perketat, petugas berjaga benar-benar 24 jam. Dengan pola pembagian piket untuk siang dan malam hari. Kami harap dengan upaya ini PSBB bisa maksimal, dan pemudik atau warga dari zona merah yang masuk Cianjur bisa diminimalisir,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein