“Itu dinamika yang harus dimaklumi bersama, karena masing-maisng madzhab harus terakomodir. Itu sudah berdasarkan syariat dan proses kajian,” katanya.
DARA – Ratusan umat muslim terlihat antusias melaksanakan salat sunat tarawih pada malam pertama di Masjid Agung Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu (2/4/2022) malam.
Pelaksanaan salat sunat tarawih itu jelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadan 1443 Hijriyah yang jatuh pada hari Minggu (3/4/2022).
Pelaksanaan salat sunat tarawih yang berada di pusat Kota Majalaya yang dijuluki “Kota Dolar” itu ada yang melaksanakan 11 rakaat, dan ada juga yang melaksanakan 23 rakaat. Hal itu berdasarkan keyakinan masing-masing karena Masjid Besar Majalaya itu mengakomodir dari berbagai golongan atau madzhab yang ada di Kecamatan Majalaya dan sekitarnya.
Seperti yang diungkapkan pengurus Masjid Agung Majalaya Zaenal Arifin , masyarakat tampak memenuhi masjid tersebut.
“Masjid Agung Majalaya ini diikuti dari berbagai madzhab karena masjid ini berada di tengah-tengah dinamika yang ada di kawasan Kota Majalaya,” kata Zaenal Arifin.
Ia menyebutkan pada pelaksanaan salat sunat tarawih itu ada yang melaksanakan 11 rakaat dan ada juga yang melaksanakan 23 rakaat.
“Itu dinamika yang harus dimaklumi bersama, karena masing-maisng madzhab harus terakomodir. Itu sudah berdasarkan syariat dan proses kajian,” katanya.
Zaenal Arifin berharap dengan adanya perbedaan dalam melaksanakan salat sunat tarawih itu menjadi keberkahan dan hikmah bagi semua umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.
“Semoga saum kita mendapat keberkahan dari Allah SWT,” harapnya.
Dikatakannya, pengurus masjid pun selalu memfasilitasi umat muslim yang akan melaksanakan infaq atau bersodakoh selama bulan suci Ramadan.
“Infaq dan sodakoh dari masyarakat itu bisa digunakan untuk kegiatan madrasah maupun takjil bersama di lingkungan masjid, yang sudah biasa dilaksanakan di Masjid Besar Majalaya ini,” katanya.
Sementara itu, Imam Salat Sunat Tarawih Ustadz Yusuf dalam kesempatan kultumnya mengatakan, bahwa dalam tema ceramahnya pada malam pertama salat sunat tarawih adalah membangun ukhuwah islamiyah.
“Pada bulan suci Ramadan ini, semua umat muslim melaksanakan saum Ramadan. Selain melaksanakan salat sunat tarawih, juga melaksanakan zakat fitrah, dan membangun ibadah lainnya selain menjalin silaturahmi dengan sesama manusia,” katanya.
Ia mengatakan bahwa umat muslim untuk menghargai perbedaan yang ada, sesuai dengan yang sudah ditetapkan berdasarkan pada Undang-Undang. “Yang menilai ibadah kita adalah Allah SWT,” ujarnya.
Ustadz Yusuf pun mengatakan, dengan keberagamaan dan perbedaan itu harus menjaga kerukunan.
“Semoga Allah memberikan barakah dan hidayah pada bulan Ramadan ini. Ramadan kali ini lebih baik di masa sebelumnya,” harapnya.
Editor: Maji| Wartawan : Trinata