“Di sinilah saya selalu bangga mengatakan bahwa perempuan dapat menjadi bagian dari penyelesaian masalah atau part of the solution,” katanya.
DARA| JAKARTA- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku punya jurus-jurus khusus sebagai salah satu Kartini di Kabinet Indonesia Maju, agar seluruh kebijakan luar negeri Indonesia bisa terimplementasikan dengan baik.
Hal itu terungkap dalam wawancara khusus Antara dengan Retno Marsudi menyambut Hari Kartini 2020, yang diperingati 21 April 2020. Menurut Retno, perempuan dapat berandil peran di tengah pandemik COVID-19.
Ia berkata, perempuan perlu terus diberdayakan, termasuk di tengah pandemik.Sekitar 70 persen tenaga medis seluruh dunia adalah perempuan. Artinya perempuan berada di garda terdepan dalam penanganan pasien.
“Di sinilah saya selalu bangga mengatakan bahwa perempuan dapat menjadi bagian dari penyelesaian masalah atau part of the solution,” katanya.
Tetapi ia juga ingin memastikan bahwa hak-hak perempuan juga harus terus mendapatkan perlindungan dan tidak mengalami diskriminasi, baik dari akses pelayanan kesehatan, akses keuangan, dan lain-lain.
“Saya mendengar adanya informasi meningkatnya kasus KDRT selama pandemik. Hal ini harus dihentikan!” tegasnya.
Mulanya, Retno Marsudi berkomentar tentang tantangan menjabbat Menteri Luar Negeri (perempuan) di tengah pandemi global Covid-19.
“Alhamdullillah dengan tim yang solid, kita akan terus memaksimalkan ikhtiar agar Indonesia dapat tangani COVID-19. Tantangan besar tapi dengan teamwork yang kuat insyaAllah tantangan tersebut dapat kita tangani,” katanya.
Menurut dia, terdapat perbedaan yang signifikan dalam menjalankan tugas sebagai menteri dalam kondisi darurat Corona.
Terutama dalam fokus dari diplomasi kita tentunya mengalami penyesuaian, yaitu untuk penanganan COVID-19 dan meningkatkan perlindungan WNI di luar negeri.
“Komunikasi antara para Menlu justru lebih intensif, walaupun kita tidak dapat berjumpa. Hampir setiap hari kita melakukan komunikasi baik secara bilateral maupun berkelompok,” ujarnya.
Ketika ditanya adakah amanah atau tugas tertentu yang diinstruksikan secara khusus kepada Menlu dalam masa darurat sekarang ini, ia menyampaikan beberapa hal.
“Fokus diplomasi kita memang harus di-adjust selama pandemik, terutama untuk meningkatkan kerja sama pemenuhan barang-barang yang diperlukan bagi upaya melawan COVID-19 dan tentunya perlindungan WNI,” ujarnya.
Editor : Maji