Kabupaten Sukabumi sudah berupaya menekan laju inflasi, diantaranya dengan cara menggelar pasar murah, bantuan BBM, bantuan sosial hingga gerakan masyarakat menanam.
DARA | Begitu dikatakan Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman saat mengikuti rapat koordinasi secara virtual terkait dampak inflasi tahun 2022 dan strategi menekan laju inflasi di 2023, di Pendopo Sukabumi, Kamis (12/12/023).
“Semua itu sudah kita lakukan, termasuk koordinasi hingga sidak pasar. Secara keseluruhan di delapan pasar yang ada di Kabupaten Sukabumi semuanya relatif stabil. Insya Allah untuk Kabupaten Sukabumi aman,” ujarnya.
Rakor tersebut dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, M Taufiq B Santoso.
“Kita perlu mengevaluasi inflasi di 2022 agar di 2023 bisa terus ditekan lajunya. Salah satu yang kita lakukan lewat rakor mingguan ini,” ujar M Taufiq.
Menurutnya, terdapat sejumlah strategi untuk mengendalikan inflasi di Jawa Barat, seperti operasi pasar, gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen, kerjasama antar daerah, mengintensifkan jaring pengaman sosial, hingga membangun kepedulian sosial.
Juga mengintensifkan koordinasi dan pelaporan perkembangan di setiap daerah.
“Kita perkirakan inflasi di 2023 lebih rendah dibanding 2022, sehingga setiap daerah bisa menindalanjuti langkah pengendalian inflasi dengan berbagai cara, seperti berkoordinasi bersama BPS untuk mengetahui perkembangan inflasi bulanan dan tahunan. Nerkoordinasi juga dengan pihak terkait untuk menstabilkan harga dan ketersediaan stok komoditas,” ujar Taufiq.
Editor: denkur