DARA| Gaya hidup malas gerak atau dikenal dengan istilah ‘mager’ kini menjadi kebiasaan banyak orang, terutama di kalangan usia produktif. Hal ini dikarenakan semua kebutuhan bisa dipenuhi secara praktis dengan bantuan teknologi.
Faktanya, kebiasaan menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring yang berlebihan berbahaya bagi tubuh. Sebab, bisa memicu terjadinya penumpukan kolesterol yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung.
“Untuk melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan energi yang didapat dari makanan. Jika pemakaian energi menurun, maka makanan yang harusnya dibentuk menjadi energi akan diubah menjadi kolesterol,” ujar Medical Advisor Kalbe Nutritionals, dr. Ervina Hasti W kepada detikHealth, Senin (19/11/2018).
Bukan hanya mager, faktor-faktor seperti stres, merokok, dan pola makan yang tidak seimbang juga semakin bisa memperparah akibat-akibat negatif tersebut. Lebih parahnya lagi, usia muda saat ini banyak yang meninggal dunia karena sakit jantung ataupun stroke.
Bahkan angka kejadiannya semakin besar pada usia di bawah 45 tahun. Jika dari muda sudah mager, bisa dibayangkan apa saja yang bisa terjadi pada tubuh di kemudian hari. Terutama terbentuknya plak di jantung dan penyakit komplikasi lainnya.
Selain mengupayakan olahraga paling sedikit 30 menit 2 kali seminggu, dr. Ervina memberikan langkah untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol darah dengan rumus TANGKAL.
“T untuk Teratur periksa kadar kolesterol darah. A untuk Atur asupan atau pola makan. N untuk Nikmati hidup bebas rokok dan alkohol. G unttuk Giat berolahraga. K untuk Kendalikan berat badan dan kelola stres. A untuk Awasi tekanan darah. Terakhir, L untuk Lengkapi dengan suplementasi Plant Stanol Ester (PSE),” jelasnya.
Perlu diketahui, PSE memiliki struktur seperti kolesterol sehingga bisa memblok penyerapan kolesterol pada sistem pencernaan. Kandungan PSE bisa ditemukan dalam Nutrive Benecol yang telah teruji klinis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah 7-10% dengan dikonsumsi secara rutin 2 kali sehari.
Smoothie ini bisa memblok penyerapan kolesterol pada sistem pencernaan dan teruji klinis menurunkan kolesterol total dan LDL jika dikonsumsi 2 sampai 3 minggu.***
Editor: denkur
Artikel ini pernah ditayangkan detikcom