Serius Cegah Stunting, Wabup Sukabumi Minta Camat dan Kepala Desa Bergerak

Rabu, 25 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Serius cegah stunting, para camat dan kepala desa diminta memprioritaskan program penanganannya.


DARA | Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri menilai betapa pentingnya menangani kasus stunting. Para camat dan kepala desa harus serempak melakukan penanganan.

Wabup yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi mengatakan itu saat membuka acara Review Kerja Tahunan Aksi Konvergensi Stunting di Aula Sekretariat, Palabuhanratu, Rabu (25/1/2023).

Menurut wabup, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) bahwa angka stunting di Kabupaten Sukabumi diangka 24,2 persen dengan sampling 200 ribu balita.

Namun, lanjutnya, hasil metode penelitian pemda membuktikan di angka 5,3 persen dengan sampling seribu balita. Maka dari itu pemda akan berfokus kepada metode penelitian hasil akhir dengan angka 5,3 persen.

“Kita ingin merevalidasi angka 5,3 persen tersebut dengan betul-betul yang nantinya data itu akan di digitalisasikan oleh dinas kominfosan. Selain itu juga akan ditindaklanjuti melalui Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting (Gadis Sukabumi),” ujarnya.

Masih kata wabup, saat ini Kabupaten Sukabumi terdapat 2800 ibu hamil yang mengalami KEK dan anemia. Maka Februari ada dua hal yang akan menjadi program prioritas untuk terus dibidik dalam penanganan stunting, yakni stunting spesifik serta kekurangan energi kronis (KEK) dan anemia pada ibu hamil.

Di Kabupaten Sukabumi saat ini ada 2.800 ibu hamil yang mengalami KEK dan anemia. Mereka harus diintervensi segera. Disinilah camat dan Kepala desa harus segera menyikapinya dengan sungguh-sungguh.

Wabup berpesan, bagi siapapun masyarakat yang mengalami stunting segera lapor ke pihak desa dan kecamatan. Jangan malu apabila keluarganya mengalami stunting.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Ardiana Trisnawiana menuturkan, ada delapan aksi upaya penurunan stunting, diantaranya analisa situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, perbup/perwal tentang peran desa, kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran dan publikasi, serta review kinerja tahunan.

“Review kerja tahunan aksi konvergensi stunting tahunan ini bertujuan untuk melihat capaian percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi, juga untuk bahan laporan serta feedback penyusunan rencana delapan aksi konvergensi khususnya menjadi analisis situasi di tahun 2023,” katanya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan
Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024
Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Elektabilitas Syakur-Putri Makin Moncer, Timses Jaga Kekompakan
Pemkab Sukabumi Raih Penghargaan sebagai Kabupaten Informatif
Soal APBD 2025, DPRD Kota Sukabumi Gelar Paripurna
Pemkab Sukabumi Buka Lowongan PPPK, Simak Ketentuan, Cara Daftar dan Jadwal Seleksi Dibawah Ini
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 16:48 WIB

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 November 2024 - 16:40 WIB

Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024

Jumat, 15 November 2024 - 16:33 WIB

Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM

Jumat, 15 November 2024 - 10:33 WIB

Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak

Kamis, 14 November 2024 - 16:58 WIB

Elektabilitas Syakur-Putri Makin Moncer, Timses Jaga Kekompakan

Berita Terbaru