Serius Maju di Pilkada, Mantan Bupati Garut Agus Supriadi Daftar ke Partai Amanat Nasional

Selasa, 11 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Bupati Garut periode 2004-2009, H. Agus Supriadi, mengembalikan formulir pendaftaran balon bupati Garut ke DPD PAN Garut di Jalan Terusan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (10/6/2024)(Foto: Istimewa)

Mantan Bupati Garut periode 2004-2009, H. Agus Supriadi, mengembalikan formulir pendaftaran balon bupati Garut ke DPD PAN Garut di Jalan Terusan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (10/6/2024)(Foto: Istimewa)

Mantan Bupati Garut, H Agus Supriadi, resmi mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon (balon) bupati ke DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Garut, Senin (10/6/2024).

DARA | Pengembalian formulir pendaftaran ini menunjukan keseriusan mantan Bupati Garut periode 2004-2009 itu untuk kembali mengikuti kontestasi Pilkada 2024 di Kabupaten Garut.

Agus Supriadi mengatakan alasannya memilih PAN sebagai kendaraan politiknya di Pilkada Garut 2024 ini karena ada chemistry.

“Ada chemistry dengan PAN. Dulu juga pernah meminang PAN, hanya belum berjodoh saja. Sekarang yang kedua kali, alhamdulillah sekarang berjodoh,” ujarnya ditemui usai mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor DPD PAN Garut, Jalan Terusan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (10/6/2024).

Agus menuturkan, PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD Garut, sehingga komunikasi dengan partai lain menjadi krusial untuk mencapai syarat 10 kursi yang dibutuhkan.

Agus pun mengaku akan menjalin komunikasi dengan partai lain guna bisa mendapatkan 10 kursi sebagaimana yang disyaratkan tersebut.

Agus menyebutkan, saat ini konstalasi koalisi di Garut masih cair. Menurutnya, koalisi permanen baru terbentuk antara PKS, Gerindra, dan NasDem, meski calon kepala daerah dan wakilnya belum diumumkan.

“Kalau PKS pasti Pak Helmi, tinggal menunggu siapa dan dari partai mana yang akan mendampingi,” ujarnya.

Agus juga menyoroti perubahan dalam formasi koalisi, terutama setelah Partai Gerindra memilih bergabung dengan PKS, meski sebelumnya Golkar, Demokrat, PAN, dan Gerindra telah membentuk koalisi besar.

Agus pun menilai belum ada koalisi yang permanen, semuanya masih bisa berubah.

Meski PAN hanya memiliki dua kursi, lanjut Agus, namun tetap optimis bisa menjadi poros baru dalam peta politik Garut.

Agus yakin partai-partai lain seperti PPP, Demokrat, dan PDIP bisa diajak untuk berkoalisi.

“Ada kesamaan pendapat dan peluang untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPD PAN Kabupaten Garut, Muhammad Reza Anshori, menyebutkan DPD PAN Garut membuka tahap kedua pendaftaran calon kepala daerah, berdasarkan instruksi dari DPP dan DPW PAN.

Menurut Muhammad Reza, DPW sudah memberikan instruksi DPD PAN Garut untuk tetap membuka kembali tahapan penjaringan ini hingga pelaksanaan rapat kerja wilayah 15-16 Juni 2024 mendatang.

Muhamad Reza menuturkan, tahap pertama pendaftaran telah menghasilkan lima nama calon, terdiri dari tiga kandidat internal partai dan dua kandidat eksternal.

Kandidat internal PAN yakni H Enjang Tedi, yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPD Provinsi Jabar. Kemudian Irwan Dani, Ketua DPD PAN Garut, dan Taufik Hidayat, Anggota DPRD Garut dari dapil 1.

Sedangkan kandidat dari eksternal adalah Ceng Hilman Basori, Ibu Bibie Bagja, dan Agus Supriadi.

“Pada tahap kedua ini, Agus Supriadi menjadi kandidat pertama yang mendaftar, sehingga total ada enam calon yang sudah mendaftar ke PAN,” katanya.

Reza mengatakan, komunikasi masih terus dilakukan, baik dengan partai politik lain maupun calon-calon kepala daerah.

Reza melihat adanya tambahan pendaftar ke PAN tersebut hal positif karena memberikan lebih banyak alternatif pilihan kepada partai dan masyarakat untuk menentukan kandidat yang paling cocok untuk Pilkada Garut 2024.

Mengenai arahan koalisi, Reza menyebut tidak ada instruksi formal untuk berkoalisi dengan partai tertentu. Hanya saja DPP memberikan kriteria yang bisa bersinergi dengan PAN dan membangun kerja sama untuk membenahi daerah masing-masing.

Lalu, terkait proses seleksi kandidat, lanjut Reza nantinya akan berada di tangan DPP yang akan mempertimbangkan popularitas, elektabilitas, dan dampak elektoral bagi PAN.

“Proses itu memang nanti ada di DPP ujungnya karena DPP juga punya kriteria sendiri, termasuk hal-hal lain yang sifatnya internal, apakah kader ini memang kader senior yang harus didukung atau dari eksternal kira-kira bisa tidak memberikan dampak elektoral ke PAN ketika kita memberikan dukungan kepada beliau di Pilkada ini,” tutur Reza.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi
Puluhan Operator SD Ikuti Bimtek yang Digelar Disdik Kabupaten Sukabumi
Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar
Syakur Amin Tegaskan Salah Satu Skala Prioritas dalam Kepemimpinannya adalah Peningkatan Pelayanan Publik
Dari Sertijab Bupati Sukabumi
Demul Jadi Gubernur Jabar, Karangan Bunga Ucapatan Selamat Diganti Benih Padi
Sat Lantas Polres Garut Lakukan Penindakan kepada Travel Gelap dalam Operasi Keselamatan Lodaya 2025
Inilah Lima Program Prioritas Ayep Zaki
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:31 WIB

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:17 WIB

Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar

Jumat, 21 Februari 2025 - 17:38 WIB

Syakur Amin Tegaskan Salah Satu Skala Prioritas dalam Kepemimpinannya adalah Peningkatan Pelayanan Publik

Jumat, 21 Februari 2025 - 17:18 WIB

Dari Sertijab Bupati Sukabumi

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:41 WIB

Demul Jadi Gubernur Jabar, Karangan Bunga Ucapatan Selamat Diganti Benih Padi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Sabtu, 22 Feb 2025 - 10:31 WIB