DARA | BANDUNG – Sudah biasa, jelang Lebaran, Pasar Baru Bandung dipadati pembeli, sekaligus mengakibatkan kemacetan parah arus lalu lintas di Jalan Otto Iskandar Dinata, Senin (27/5/2019).
Lebaran tahun ini, menurut sejumlah pedagang, kepadatan pembeli sudah terlihat sejak tiga hari lalu. Diperkirakan puncak padat pembeli terjadi dua hari jelang hari Lebaran. Pembeli tak hanya warga Kota Bandung, tapi juga dari seantero Jawa Barat.
Seperti dituturkan Hanifah (45) warga Tasikmalaya. Ia mengaku datang bersama rombongan ibu-ibu yang lain untuk berbelanja pakaian Lebaran dari Pasar baru. “Di Pasar baru itu kan, banyak pilihan. Jadi apa yang kita harapkan ada. Lagi pula sambil jalan-jalan sajalah, toh nggak tiap bulan ke Pasar baru,” ujarnya.
Belanja ke pasar Baru sambil mejeng pun diakui pengunjung lain dari Ciamis dan Banjar. Mereka mengatakan, berangkat selepas sahur dan bisa seharian belanja di Pasar Baru. Soal gesek-gesekan dengan pembeli lain yang memang sudah padat, itu hanya dianggap dinamika saja. Meski memang ada kesalnya harus berdempetan menawar pakaian tau barang lain, tapi itulah seninya di belanja Pasar Baru jelang Lebaran.
“Iyah sih, harus berdempetan, jangankan pas di kios, jalan saja menuju kios sudah berdempetan. Tapi itulah seninya, kita happy sajalah,” ujar Imas (51) warga Ciamis.
Tak hanya Ciamis, Tasik dan Garut, pembeli juga datang dari Kuningan, Sumedang, dan Cianjur serta dari kawasan Bandung Selatan. Diutarakan Katrin (28) warga Bojongkunci Kabupaten Bandung. Belanja ke Pasar Baru cukup seru. Banyak pilihan motif. Tapi, begitulah, yang bikin seru adalah berdesakannya. “Lelah memang, tapi apa boleh buat itulah seninya berbelanja di Pasar baru di Bulan Puasa,” ujarnya.
Katrin pun menyarankan kepada semua pembeli di Pasar Baru agar berhati-hati juga menyimpan uang di dompet. Lengah sedikit bisa amblas dicopet.
Terkait kemacetan, saat berita ini ditayangkan kemacetan sedang parah. Penyebabnya terbatasnya lahan parkir, sehingga pembeli yang menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil, memarkirkan kendaraanya di bahu jalan. Hal itu tak bisa ditertibkan karena memang lahannya seperti itu.
Pemerintah Kota Bandung nampakanya harus mulai memperhatikan persoalan terbatasnya lahan parkir tersebut. Pasalnya, kemacetan di JL Otista juga terjadi di bulan-bulan biasa.
“Sebetulnya kemacetan di Jalan Otista, depan Pasar Baru juga terjadi pada bulan-bulan biasa, tapi tentu tak separah bulan Ramadanseperti sekarang ini. Kami minta pemkot segera membenahi paling tidak menyediakan lahan parkir yang bisa mengantisipasi kemacetan parah,” ujarnya sejumlah pembeli.***
Editor: denkur