DARA | BANDUNG – Kabupaten Bandung kaya seni tradisi. Kearifan lokal jadi ciri yang tak bisa dihilangkan dari identitas jatidiri sebuah daerah, sebab itulah Bupati Bandung Dadang M Naser, terus menggemborkan perlunya upaya pelestarian seni dan budaya lokal agar tak hilang tergerus jaman.
Salah satu upaya yang dilakukan Dadang Naser yaitu mengangkat sejumlah seni tradisional agar “minton” (tampil) di panggung Gedung Sabilulungan, sebuah gedung kesenian yang selalu terbuka untuk dinikmati, ditonton masyarakat.
Setiap Minggu, Gedung Sabilulungan memang menampilkan beragam kesenian, diantaranya pencak silat, calung, kuda renggong, singa depok, jaipongan dan reog. Tujuannya, “nanjeurkeun budaya Sunda”.
“Pencak silat adalah satu seni tradisi Sunda yang harus terus dilestarikan. Selain ada unsur seni juga ada unsur olahraga dan melatih ketangguhan jiwa manusia. Pencak silat melatih diri kita mengendalikan diri dari napsu amarah. Gerakan-gerakan penca melambangkan bagaimana tubuh kita yang dianugerahi Allah, bergerak mengendalikan diri dengan baik sesuai ajaran Islam,” demikian dituturkan H. Eman, Ketua Paguron Pagar Kencana Kabupaten Bandung, saat tampil di Gedung Sabilulungan, Minggu (17/3/2019).
Masyarakat yang menonton merasa puas dengan tampilan para atlit dan seniman seniwati. “Ini acara yang sangat bagus. Warga Kabupaten Bandung membawa anak-anak sambil jalan-jalan hari Minggu seraya melihat seni tradisional Sunda. Saya berterimakasih kepada Dadang Naser yang telah bersungguh-sungguh melestarikan budaya Sunda,” ujar Ny Iim, salah seorang warga Kabupaten Bandung yang sedang asyik menonton pagelaran berbagai kesenian di Gedung Sabilulungan.***
Kontributor: Isma Kharisma
Editor: denkur