Pasar Guntur Garut kebakaran. Sejumlah kios hangus tinggal arang. Sumber api masih diselidiki, namun dugaan sementara berasal dari hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
DARA | GARUT – Kebakaran itu terjadi tadi malam pukul 23.12 WIB, Senin (19/10/2020). Tak ada korban jiwa maupun luka. Namun, kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Kepala Bidang Operasi Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Wawan Sobarwan, menyebutkan, kebakaran menghanguskan tujuh kios depan blok A, yakni kios milik Ayi (39), Sodiq (43), Deri (40), Amrulloh (48), Simon (45 ), adin (50), dan Erwin (41), dengan ukuran bangunan masing-masing 1,5 x 1,5 meter persegi.
Menurut Wawan, Disdamkar Kabupaten Garut menurunkan tiga unit kendaraan pancar langsung melakukan pemadaman. Api yang semakin membesar akhirnya berhasil dikendalikan dan tidak sampai menyebar ke kios lainnya.
“Api berhasil dipadamkan pukul 23.57 dibantu polisi, Dishub, Satgas keamanan pasar, dan masyarakat setempat. Untuk kerugian materi masih dalam tahap penghitungan,” ujarnya, Selasa (20/10/200) dinihari.
Wawan menyebutkan, awal mulanya, sejumlah pedagang yang mengetahui kejadian itu mencium bau terbakar, hingga melihat api mendadak sudah besar dan asap tebal membumbung tinggi dari salah satu lapak kios pasar. Hembusan angin yang cukup kencang membuat kobaran api semakin membesar di blok tersebut dan menjalar hingga ke bagian samping pasar.
“Kami tidak tahu persis asal api dari mana, namun api sudah membesar di blok depan pasar. Mendapati hal tersebut, puluhan pedagang berusaha mengeluarkan barang-barang dari dalam kios masing-masing karena takut api akan meluas karena angin bertiup kencang,” ujarnya.
Wawan menuturkan, penyebab kebakaran masih diselidiki, namun diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Beruntung kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.

Wawan menambahkan, kejadian kebakaran kerap terjadi disebabkan arus pendek atau konsleting. Ia pun mengimbau masyarakat melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan pasar dengan selalu mengecek instalasi listrik maupun kompor yang menyala.
Selain itu, jaringan listrik harus diperhatikan apa benar-benar aman serta jauh dari risiko korsleting. Masyarakat juga diimbau untuk menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point dalam rangka kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran.
“Kami juga menyarankan agar setiap rumah atau bangunan memiliki alat proteksi kebakaran seperti APAR (Alat Pemadam Ringan) dan hydrant, sebagai langkah bilamana kebakaran terjadi,” katanya.***
Editor: denkur