Pengamanan arus mudik dan balik Lebaran, jajaran kepolisian menyiapkan tim pengurai. Mengendarai sepeda motor untuk mengurai kemacetan jika sewaktu-waktu harus ada pengalihan arus.
DARA – Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo didampingi Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Rislam Harfian dan jajaran Polresta Bandung melaksanakan pengecekan jalur dan kesiapan pos terpadu serta Pos Pelayanan yang akan dilintasi para pemudik Lebaran Idulfitri 1443 Hijriyah, Selasa (19/4/2022).
Pengecekan pun mulai dilaksanakan di Pos Terpadu Cileunyi di kawasan Cileunyi, kemudian dilanjutkan ke Pos Pelayanan Cikaledong Nagreg hingga perbatasan Cijapati Cikancung-Garut.
Di perbatasan itu disiapkan Pos Pelayanan atau Pos Terpadu 3 Pilar Kecamatan Cikancung untuk melayani para pemudik yang hendak beristirahat setelah kelelahan melakukan perjalanan jauh.
Polresta Bandung juga menyiapkan Pos Pelayanan di kawasan Kawah Putih Rancabali, dan pos lainnya yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Bandung. Hal itu berdasarkan eskalasi ancaman kerawanan kemacetan, kecelakaan maupun kejahatan.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, untuk pengamanan arus mudik dan balik Lebaran, jajaran kepolisian menyiapkan tim pengurai. “Tim pengurai itu mengendarai sepeda motor untuk mengurai kemacetan, jika sewaktu-waktu harus ada pengalihan arus,” kata Kusworo kepada wartawan di Pos Pelayanan Cikaledong Nagreg.
Kapolresta Bandung juga akan melakukan pengecekan lebih lanjut lampu penerangan jalan umum. Terkait hal itu, Kapolresta Bandung sudah menyampaikannya ke Pemkab Bandung dalam rapat koordinasi.
“Adanya penerangan jalan untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan,” katanya.
Kombes Kusworo mengatakan, jajaran kepolisian juga berusaha untuk mengantisipasi kerawanan terjadinya bencana longsor maupun pohon tumbang.
“Di titik-titik rawan itu, kita sudah menyiapkan ekskavator, sinso, mobil derek dan lainnya. Disaat ada kejadian longsor atau pohon tumbang, ekskavator atau sinso segera bergerak. Supaya pohon tumbang bisa segera bergeser dan tak menganggu lalulintas,” katanya.
Ia mengatakan, di setiap pos itu dengan jumlah anggota yang berbeda-beda, mulai dari 6 anggota, 9 anggota hingga 12 anggota. “Itu bergantung pada tingkat kerawanan dan keramaian di sekitar pos pengaman yang terbangun,” katanya.
Kombes Kusworo pun mengimbau kepada para pemudik untuk mempersiapkan kondisi badan yang benar-benar sehat, dan tidak dalam pengaruh obat-batan yang dapat menganggu konsentrasi.
“Kelayakan kendaraan baik itu rem, wiper, kemudian mesin, oli dan lain sebagainya yang benar-benar laik lakukan perjalanan jauh. Selain itu kelengapan surat-surat kemdaraan, sehingga saat di perjlanan tidak dalam kondisi mengkhawatirkan,” katanya.
Kapolresta Bandung juga mengimbau kepada para pemudik, sebelumnya untuk divaksin booster untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Bagi yang menggunakan angkutan umum, setidaknya meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19. Kita juga tak ingin membawa virus dari tempatnya sebelum mudik,” katanya.
Kombes Kusworo mengatakan untuk mengantisipasi kerawanan kejahatan, kepolisian membuat dua tim atau cara bertindak. Pertama, polisi berpakaian preman stand by di terminal maupun stasion untuk mengantisipasi rawan copet. Kedua, polisi yang mobile di tempat-tempat yang rawan begal, sehingga sebelum kejadian bisa diamankan.
“Ada pula anggota berpakaian dinas untuk memperlihatkan kepada para pelaku untuk tidak melakukan kejahatan, karena mengetahui anggota Polri yang berpatroli. Karena kejahatan itu terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Kesempatannya diperkecil, mudah-mudahan tidak jadi untuk melakukan kejahatan,” katanya.
Ditanya apakah disiapkan sniper atau penembak jitu, Kapolresta Bandung mengatakan, hal itu masih dipertimbangkan. “Itu kita melihat urgensifitas dan kepentingannya, dan kami masih melihat beberapa fakta dan data perlu atau tidaknya,” katanya.
Lebih lanjut Kapolresta Bandung mengungkapkan, di pos-pos pengamanan itu, selain siaga anggota kepolisian, juga ada petugas dari Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap para pemudik yang kurang sehat.
“Kemudian ada juga pelaksanaan vaksinasi, dan pemberian cuma-cuma mie instan, maupun lainnya. Di pos terpadu juga menyediakan SPBU mini disaat para pengendara membutuhkan bahan bakar karena kehabisan bahan bakar,” tuturnya.
Menurutnya, untuk mengantar bahan bakar ke warga yang kendaraannya kehabisan bahan bakar karena terjebak kemacetan, kepolisian menyiapkan kendaraan sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut bahan bakar.
“Kita juga turut menambahkan marka jalur jalan, seperti di turunan Nagreg. Itu akan ditambahkan rambu hati-hati, pengecekan rem, selain turunan tajam sehingga masyarakat lebih waspada atau hati hati,” katanya.
Kusworo melihat kondisi penerangan maupun jalan alternatif yang melintasi jalur Cijapati Kecamatan Cikancung dan Kamojang Kecamatan Ibun sudah siap, namun yang harus diantisipasi terkait human erornya.
Ia juga berharap kepada para pengendara dalam berkendara sesuai dengan ketentuan. Artinya, tidak melebihi dari ketentuan. “Jangan sampai kendaraan kita terhambat dan terganggu karena kita sendiri tidak tertib dalam mengindahkan peraturan-peraturan yang ada,” katanya.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata