Sidang RTH Kota Bandung, Tiga Saksi Meringankan Dihadirkan untuk Terdakwa Dadang Suganda

Rabu, 7 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Tiga saksi meringankan dihadirkan dalam persidangan perkara korupsi proyek pengadaan lahan ruang terbuka hijau (RTH) Kota Bandung, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Selasa kemarin (6/4/2021).


DARA – Ujang Karmana, Heri Topik, dan Harmawan diperiksa sebagai saksi meringankan bagi terdakwa Dadang Suganda.

Ketiganya pun dicecar berbagai pertanyaan oleh penasehat hukum Dadang Suganda, penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi, dan majelis hakim.

Mayoritas pertanyaan berkaitan dengan kronologi transaksi jual beli tanah untuk proyek pengadaan lahan RTH pada 2012 dan 2013 lalu.

Transaksi jual beli tanah Dadang yang berujung pada penjualan kembali tanah kepada Pemerintah Kota Bandung, untuk keperluan pemenuhan proyek RTH yang dibiayai oleh anggaran yang dikucurkan APBD Kota Bandung, lebih banyak dijawab dengan tidak tahu oleh para saksi.

Sejumlah keterangan saksi tak dibantah oleh terdakwa, ketika dirinya diberi kesempatan bicara oleh Ketua Majelis Hakim T Benny Eko Supriyadi.

“Pengakuan tiga saksi meringankan tidak ada yang salah,” ujarnya.

Dadang pun tidak membantah keterangan saksi Harmawan soal uang yang dipinjamkannya pada saat kebutuhan mendesak guna membiayai proyek-proyek yang harus dikerjakannya.

Selain itu, saksi menyebut bahwa mereka hanya bertindak sebagai mediator. Tidak mengikuti kelanjutan proses jual beli tanah hingga ke notaris atau dijual kembali ke Pemkot Bandung guna kepentingan RTH.

“Semua pihak mengetahui jual beli, tidak ada yang disembunyikan,” ujarnya.

Kemudian, Ujang Karmana dan Heri Topik juga melontarkan sejumlah keterangan yang berhubungan dengan ihwal jual beli tanah yang mereka mediatori, baik yang masih kikitir maupun yang sudah bersertifikat tanah.

Mereka pun mengungkapkan keterangan soal transaksi jual beli tanah yang terjadi pada 2009 dan melibatkan beberapa orang pemilik tanah.

“Saya terlibat jual beli tanah dengan Pak Haji Dadang Suganda. Tetapi semuanya dibayar kontan. Saya tidak menjualnya sendiri yang berhubungan para pemilik tanah. Saya hanya diberi komisi,” jawabnya.

Hingga sidang berakhir, saksi-saksi ini bersikukuh bahwa Dadang Suganda ialah sosok yang berbisnis tanah dengan modal uang banyak.

Ujang Karmana maupun Heri Topik menyatakan tetap pada keterangannya semula yang menegaskan terdakwa ialah orang yang berbisnis dalam jual beli tanah, dan dikenalnya sudah cukup lama.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Satnarkoba Polres Garut Gencar Lakukan Razia Miras dan Preman
Polri Gercep Tangani Iklan Judol di Debat Calon Gubernur Jabar
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Begini Skema Permainan Indonesia Jika Kevin Diks Dimainkan Melawan Jepang
Cek Disini, Head to head Indonesia Vs Jepang, Duel Krusial di GBK Besok Malam
Berantas Judi Online, LPSK Siap Jaga Kerahasiaan Saksi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 12:49 WIB

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda

Jumat, 15 November 2024 - 12:39 WIB

Satnarkoba Polres Garut Gencar Lakukan Razia Miras dan Preman

Jumat, 15 November 2024 - 11:00 WIB

Polri Gercep Tangani Iklan Judol di Debat Calon Gubernur Jabar

Jumat, 15 November 2024 - 10:50 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

Jumat, 15 November 2024 - 10:33 WIB

Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak

Berita Terbaru