Kasus rudapaksa belasan santriwati hari ini kembali disidangan. Keluarga korban minta Herry Wirawan dihukum mati saja, sebab tindakannya sudah sangat biadab.
DARA – Begitu dikatakan kuasa hukum 11 korban Yudi Kurnia saat hendak menghadiri sidang kasus yang menggegerkan publik itu.
Sidang kasus rudapaksa terhadap 11 santriwati itu berlangsung di ruang anak Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa, 21 Desember 2021.
“Korban menginginkan pelaku ini dijerat dengan hukuman mati sesuai dengan undang-undang perlindungan anak perubahan kedua,” ujarnya seperti dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Selasa (21/12/2021).
Namun, kata Yudi, dakwaannya jaksa malah menerapkan undang-undang perlindungan anak perubahan ke satu.
“Dalam perubahan ke satu gak ada hukuman mati atau kebiri. Ancaman 15 tahun dan di dalam pasal 81 ayat 3 ada pemberatan karena pelaku adalah guru sepertiga jadi ancaman hukuman 20 tahun,” kata Yudi.
Yudi mewakili para korban dan keluarganya, berharap agar jaksa penuntut umum bisa mengubah jeratan pasal yang diterapkan. Juga meminta JPU menerapkan undang-undang perubahan ke dua yang mengatur kebiri dan hukuman seumur hidup.
“Mudah-mudahan nanti dalam tuntutan diterapkan itu,” ujarnya.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Herry didakwa dengan Pasal 81 ayat (1), ayat (3) jo Pasal 76.D UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP untuk dakwaan primernya.
Sedang dakwaan subsider, melanggar Pasal 81 ayat (2), ayat (3) jo Pasal 76.D UU R.I Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
“Terdakwa diancam pidana sesuai Pasal 81 Undang-undang Perlindungan Anak, ancamannya pidana 15 tahun. Namun, perlu digarisbawahi, ada pemberatan karena dia sebagai tenaga pendidik sehingga hukumannya menjadi 20 tahun,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Jawa Barat Riyono.
Seperti diketahui, terdakwa Herry Wirawan disidangkan atas kasus rudapaksa terhadap belasan muridnya di Bandung. Bahkan beberapa orang santriwati hamil dan melahirkan anak.
Dalam dakwaan jaksa juga sempat disebutkan lokasi Herry melakukan aksi biadabnya, yakni di yayasan KS, yayasan pesantren TM, pesantren MH, Basecamp terdakwa, apartemen TS, Hotel A, Hotel PP, Hotel BB, Hotel N dan Hotel R.***
Editor: denkur