Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan komentari soal statemen Ketum KONI soal perhatiannya kepada KONI. Begini penjelasannya.
DARA | “Kemarin saya membaca berita ada statement Ketua Umum KONI KBB, bahwa keberpihakan pemerintah terhadap dunia olahraga dipertanyakan. Artinya pemerintah tidak mendukung, kan begitu?” kata bupati di Mason Pine Kotabaru-Padalarang, Senin, (16/1/2023).
Hibah sebesar Rp500 juta pada tahun 2023 untuk KONI KBB, malah dipersoalkan dengan tudingan Pemkab Bandung Barat tidak mendukung dunia olah raga.
Sebelumnya dana hibah sebesar Rp500 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) KBB tahun 2023, dikeluhkan Ketua Umum KONI KBB, Agus Mulya Sutanto.
Agus secara terang-terangan mengatakan jika pihaknya kecewa dan dengan kebijakan Pemkab Bandung Barat yang memberikan anggaran hanya Rp500 juta dari Rp9 miliar yang diajukan KONI KBB.
Menyikapi tudingan tersebut, bupati menyatakan itu statement yang keliru. “Saya pikir, itu pernyataan yang salah, pernyataan yang bisa dikatakan ngawur di siang bolong,” ujarnya.
Ia menyebut, tunggakan bonus atlet selama dua tahun sudah dibayarkan oleh Pemkab Bandung Barat. Begitu juga hibah untuk KONI KBB pada tahun 2022 sebesar Rp12,5 miliar, terbayarkan.
“Dana hibah tahun 2022 sebesar Rp12,5 miliar itu juga, bukan turun dari langit. Tapi sumbernya dari Pemerintah Daerah,” katanya.
Bupati menjelaskan, Pemkab Bandung Barat memberikan dana hibah dengan nominal Rp 500 juta tersebut hanya untuk menunjang kebutuhan administratif KONI KBB saja.
Ia juga menyatakan, sebagai bentuk keberpihakan Pemkab Bandung Barat terhadap dunia olahraga di KBB, sudah dipersiapkannya.
Pihaknya meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) KBB, untuk membuat “roadmap” atau pemetaan untuk desain olahraga di wilayahnya.
“Artinya, untuk ke depan kebijakan anggaran itu mengacu kepada desain olahraga yang sudah kita buat. Jadi tidak serta merta seperti meminta dana Rp10 atau Rp9 miliar,” tutur bupati.
Ia berharap dana hibah yang digelontorkan Pemkab Bandung Barat harus jelas outputnya. Maka Pemkab Bandung Barat melalui Dispora bakal melakukan pemetaan, mana saja kebutuhan yang bakal menjadi prioritas ke depannya.
Termasuk, sarana dan prasarana olahraga yang seperti apa yang nantinya bakal dimasukkan dalam anggaran.
Sedangkan terkait bonus atlet, pihaknyapun telah menginstruksikan Kadispora KBB, Imam Santoso untuk membuat skema terlebih dahulu.
“Karena waktu itu pak Ludi saat menjabat Kadispora melihat kondisi keuangan Pemda KBB yang mengalami defisit, misalnya untuk yang meraih medali emas kita ganjar sebesar Rp35 juta dan itu semua masih skema,” jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, pihaknya pun sempat meminta Kadispora juga secara regulasi bisa atau tidak menambah bonus atlet dari biaya tak terduga (BTT).
“Kita punya BTT sebesar Rp25 miliar dan bisa tidak secara regulasi menambah bonus atlet agar tidak ada pengurangan dan komunikasi itu dilakukan pada 9 Januari 2023,” ujarnya.
Editor: denkur