Simak ! Beginilah Jadinya Jika Tidur dengan Lampu Menyala

Rabu, 24 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Hello Sehat)

Ilustrasi (Hello Sehat)

Bagi sebagian orang, tidur tanpa cahaya atau lampu bisa jadi hal menyeramkan.Padahal, tidur dengan lampu menyala bisa berbahaya bagi kesehatan. Paparan cahaya selama tidur membuat otak sulit untuk mencapai tidur yang lebih dalam. Alhasil, kita tak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik di malam hari.

Kualitas tidur yang tidak baik dapat mengakibatkan beberapa risiko penyakit akan menyerang tubuh. Menyalanya lampu di saat tidur dipercaya akan membuat tidur tidak nyenyak.

Sedangkan tidur nyenyak akan berpengaruh pada kesegaran badan ketika bangun. Secara umum para ahli mengatakan bahwa waktu tidur yang baik bagi kesehatan tubuh yaitu sekitar tujuh sampai sembilan jam di malam hari. Berikut merupakan bahaya tidur dengan keadaan lampu menyala.

1. Ganggu Siklus Tidur
Saat tidur, tubuh memroduksi hormon melatonin yang mendukung kualitas tidur. Paparan cahaya, baik lampu, tv, atau gadget dapat dapat menghambat produksi hormon ini. Kekurangan melatonin saat tidur dapat memengaruhi siklus tidur normal. Efek ini bahkan dapat bertahan lama sehingga akan memiliki pola tidur yang kacau tiap hari.

Cahaya terang di malam hari, sekitar tengah malam, dapat mendorong siklus tidur kembali sekitar setengah jam. Ini membuat kamu susah untuk tidur di malam berikutnya. Sebaliknya, cahaya terang di pagi hari, ketika pertama kali bangun, memajukan siklus tidur, membuat kamu merasa ngantuk di pagi hari.

Bagi orang-orang yang tidur dengan paparan cahaya, hasil akhirnya adalah siklus tidur yang tidak teratur dan kondisi kesehatan yang buruk. Hubungan antara penerangan malam hari, gangguan tidur, dan risiko kesehatan juga begitu kuat.

2. Depresi
Riset yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology membuktikan, paparan cahaya di malam hari bisa meningkatkan gejala depresi. Hal ini terjadi karena paparan cahaya di malam hari bisa menganggu jam internal tubuh dan merusak sekresi melatonin yang berpotensi menimbulkan gangguan psikologis.

3. Obesitas
Para peneliti dari Universitas Oxford, Inggris menemukan wanita yang tidur di bawah nyala lampu memungkinkan mereka untuk memiliki index massa tubuh dan pinggang lebih besar daripada wanita yang tidur di tempat gelap. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology ini menyebut cahaya bisa menurunkan produksi hormon melatonin sehingga mengganggu metabolisme dan pola makan.

4. Insomnia
Gangguan tidur salah satunya insomnia juga disebabkan oleh nyala lampu saat tidur. Sebuah riset menemukan orang yang tidur di bawah nyala lampu cenderung memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang buruk.

5. Kanker
Jika kamu sering tidur dengan lampu menyala, sebaiknya mulai hentikan dari sekarang. Karena bahaya tidur dengan cahaya lampu ini dapat memicu terjadinya penyakit kanker terutama bagi kamu kaum wanita. Kanker yang terjadi akibat tidur dengan lampu menyala adalah kanker payudara dan usus besar.

6. Perubahan Hormonal
Tidur dalam kondisi lampu atau televisi menyala bukanlah keputusan baik. Tak hanya televisi, laat elektronik lain seperti komputer atau ponsel sekalipun bisa mengganggu kesehatan termasuk perubahan hormon pada tubuh. Nyala lampu atau alat elektronik memancarkan sinar biru yang dapat mengganggu produksi hormon melatonin.

7. Diabetes Tipe 2
Rupanya diabetes memiliki kaitan dengan paparan cahaya di malam hari. Obayashi bersama timnya menemukan penderita diabetes yang terpapar cahaya mengalami kenaikan kadar gula darah. Saat intensitas cahaya ditambah, kadar gula darah naik hingga 51 persen. Gangguan melatonin mengacaukan kadar hormon glukosa dan leptin yang mengatur napsu makan dan glukosa dalam darah.***

Artikel ini sudah ditayangkan wowmenariknya.com/Lukman Nugraha dengan judul: Berhentilah Tidur Dengan Lampu Menyala Sekarang! Jika Tidak Ingin Seperti Ini.

Editor: denkur

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
FGD KKRA RA Menuju Lembaga Pendidikan yang Profesional
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Jumat, 15 November 2024 - 12:49 WIB

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda

Berita Terbaru

JABAR

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 Nov 2024 - 16:48 WIB