“Nanti bisa dibuat pemahaman bagaimana kolaborasi antara dispusip dan para pegiat literasi untuk membuat strategi agar anak-anak senang membaca buku,” kata Cakra, panggilan akrab Sekda ini.
DARA| Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggelar Talk Show, di Hotel Grand Shunshine Soreang. Rabu (30/08). Temanya, “Berliterasi Mewujudkan Masyarakat Berpengetahuan serta Meningkatkan Budaya Baca”.
Talk Show dibuka Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung H. Teguh Purwayadi. Hadir juga sebagai narasumber Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Drs. H.M. Syarif Bando, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Penulis – CEO – Penerbit Epigraf Daniel Mahendra, dan Akademisi UIN Sunan Gunung Djati Bambang Anees.
Dalam sambutan pembukaanya Kepala Dispusip Kabupaten Bandung, Teguh mengatakan talk show ini dapat mendorong tercapainya visi untuk terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, Sejahtera sesuai dengan Misi Bandung Bedas. Serta mengoptimalkan Pembangunan Daerah Berbasis Partisipasi Masyarakat yang menjunjung tinggi kreatifitas dalam bingkai kearifan lokal dan berwawasan lingkungan” tutur Teguh.
“Budaya masyarakat yang literat karena diera saat ini aktivitas membaca sangat berdampak pada kehidupan seseorang bukan hanya sekedar informasi akan tetapi bisa meningkatkan taraf hidup kesejahteraan seseorang,” kata Teguh.
Sementara pada sesi pemaparan materi, Sekda Cakra Amiyana mengapresiasi kolaborasi Dispusip Kabupaten Bandung dan pegiat literasi, sebagai inovasi dalam meningkatkan minat membaca masyarakat.
“Nanti bisa dibuat pemahaman bagaimana kolaborasi antara dispusip dan para pegiat literasi untuk membuat strategi agar anak-anak senang membaca buku,” kata Cakra, panggilan akrab Sekda ini.
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Drs. H.M. Syarif Bando mengatakan dengan literasi bisa meningkatkan taraf hidup kesejahteraan seseorang melalui membaca.
“Perpustakaan daerah pintu gerbang menuju pengetahuan, menyediakan untuk pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat,” kata Syarif.
Kepala Perpusnas RI juga menyampaikan tentang delapan tingkatan Literasi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertama, baca tulis hitung dan pembentukan karakter. Kedua, memiliki akses bahan bacaan. Ketiga, memahami apa yang tersurat dan tersirat. Keempat, inovasi dan kreatifitas. Kelima, memiliki ilmu pengetahuan dan implementasi serta menghasilkan karya produk.
Keenam, percepatan peningkatan produk dalam negeri dan usaha (Perpres No 12 tahun 2021). Ketujuh, ketersediaan anggaran APBD APBN sebagai penyokong. Kedelapan, menjaga dan menjamin stabilitas ekonomi nasional.
Sementara penulis sekaligus Duta Baca Indonesia, Gol A Gong mengapresiasi buku “Aku Pahlawan Lingkungan” karya bunda literasi Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, S.Pd.I.,MM.
“Kabupaten Bandung, luar biasa terutama para pustakawan nya ,dahulu saya datang kesini masih belajar. Sekarang semakin meningkat. Dispusip Kab Bandung, Bedas keren dan asyik”, kata Gol A Gong.
Editor: Maji