Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1442 Hijriah jatuh pada Minggu, 11 Juli 2021, sehingga Idul Adha jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 besok.
DARA – Ditengah PPKM Darurat salat Idul Adha diimbau dilakukan di rumah saja. Berikut tata caranya berdasarkan kementerian agama, seperti dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Senin (19/7/2021):
1. Melafalkan niat sholat Idul Adha bagi Imam dan Makmum
Niat shalat Idul Adha bagi Imam :
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
(usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: “Saya berniat sholat sunah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”.
Niat sholat Idul Adha bagi Makmum
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
(usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: “Saya berniat sholat sunah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.
2. Membaca takbiratul Ihram sambil mengangkat tangan
3. Membaca do’a iftitah
4. Bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dengan dianjurkan membaca dzikir pada setiap takbir
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
(Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar).
Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar”.
5. Membaca Surah Al-Fatihah dilanjutkan Membaca Surah Pendek dari Al-Quran
6. Rukuk dengan melafalkan
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih).
Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagiNya”.
7. Bangkit dari Rukuk atau I’tidal lalu membaca do’a I’tidal
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du).
Artinya: “Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu”.
8. Sujud Pertama dengan melafalkan
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih)
Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya.”
9. Duduk diantara dua sujud dengan melafalkan
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
(Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii).
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berikanlah kesehatan kepadaku, dan ampunilah aku.”
10. Sujud Kedua dengan melafalkan
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih)
Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya.”
1. Takbir kemudian intiqal berdiri setelah sujud dan membaca takbir seperti raka’at pertama
12. Raka’at kedua, bertakbir sebanyak 5 kali
13. Membaca Surah Al-Fatihah dilanjutkan Membaca Surah Pendek dari Al-Quran
14. Melakukan Ruku kemudian i’tidal selanjutnya sujud pertama, duduk diantara dua sujud kemudian sujud akhir, tahiyat kemudian salam dengan melafalkan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
15. Bila dilaksanakan berjamaah di rumah maka Imam melaksanakan khutbah, jika dilaksanakan sendiri tidak perlu berkhutbah.***
Editor: denkur | Sumber: galamedianews.com