“Tidak mengetahui persis peristiwa penggerebekan rumah tersebut, karena mengantar istri ke rumah sakit,” kata Ketua RW 25, Muhammmad Rifky Miftahudin.
DARA | SUKABUMI – Warga sekitar perumahan cukup elit di Villa Taman Anggrek, Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sempat dibuat kaget dengan penggerebekan sebuah rumah di Blok D7 Nomor 12 di Jalan Miltonia 8 RT 02/RW 25.
Warga baru tahu kalau rumah tersebut yang baru disewa belum sepekan oleh penghuninya, dijadikan gudang penyimpanan narkoba jenis sabu seberat 402 kilogram lebih.
“Tidak mengetahui persis peristiwa penggerebekan rumah tersebut, karena mengantar istri ke rumah sakit,” kata Ketua RW 25, Muhammmad Rifky Miftahudin saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (4/6/2020)
Dari informasi ketua RT setempat, kata Rifky, rumah tersebut digerebek Tim Mabes Polri, Polda Metrojaya dan Polda Jawa Barat pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 18.30 Wib.
“Saya tidak curiga sedikitpun, namun kaget saat mendengar rumah yang belum lama disewa itu menyimpan sabu ratusan kilogram,” ucapnya.
Sepengetahuan Rifky, penyewa rumah tersebut baru saja pindahan. Mereka merupakan pasutri dengan memilki dua 0rang anak.
“Sebelum pindah kesini, penghuninya izin melapor sambil membawa identitas berupa KK dan KTP berasal dari Desa Sukamaju, Kecamatan Sukalarang, kata yang bersangkutan sih asal mereka dari Cianjur,” terangnya.
Sementara itu, menurut pengakuan satpam perumahan setempat, Abdulrahman (62) mengatakan, tidak ada kecurigaan pada penghuni baru tersebut. Bahkan, penghuni yang ternyata target polisi karena narkoba itu bolak balik menggunakan motor.
“Ada dua motor katanya bolak balik, kata rekan sih yang ngontrak baru tiga hari. Kebetulan saat pindahannya, bukan bagian piket saya,” ucapnya.
Biasanya, kata Abdulrahman, warga yang pindahan membawa barang-barang rumah tangga. Namun menurut rekannya, tak ada mobil masuk membawa barang apapun.
“Tidak ada laporan mobil box masuk bawa barang-barang, yang terlihat hanya dua motor yang terparkir di rumah tersebut,” katanya.
Namun memang, dua motor penghuni tersebut sering bolak balik keluar komplek sambil membawa tas jenis ransel.
“Kita tidak curiga, mungkin sabu-sabu tersebut dimasukkan ke tas. Karena mereka sudah mengontrak di rumah tersebut, makanya kita kecolongan,” jelasnya.***
Editor: Muhammad Zein