Pasha sengaja datang ke keluarga Buana meski harus berjalan menggunakan tongkatnya. Ia minta kepada Dewa untuk mengumpulkan semua orang di keluarga itu, termasuk Nenek, sebab ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan.
Dewa awalnya menolak, sebab Nenek belum tahu kondisi Pasha yang kini tidak bisa melihat akibat kecelakaan beberapa waktu lalu. Tapi, Pasha kekeh ingin semua anggota keluarga Buana berkumpul di ruangan itu.
Dewa pun mengalah hingga akhirnya semua berdatangan dan duduk di kursi ukiran itu sebari terheran-heran apa yang akan dibicarakan Pasha.
Tanpa basa basi lagi Pasha berbicara lantang meski tatapannya terlempar ke depan karena kondisi penglihatannya yang buta itu. Intinya Pasha minta bagian harta warisan dari keluarga Buana. Pasalnya, ia juga termasuk anggota dari keluarga konglomerat itu.
Sontak semua kaget, termasuk Dewa. Bahkan, Nenek juga tersentak tidak menyangka kalau cucunya itu tiba-tiba minta harta warisan.
Menanggapi permintaan Pasha, baik Nenek maupun Dewa sendiri menolak permintaan Pasha tersebut. Bahkan, yang paling keras menentang adalah Bu Farah, ibunya Dewa alias mertua Nana.
Bu Farah dengan nada keras mengatakan bahwa Pasha anak haram sehingga tidak berhak atas harta warisan peninggalan almarhum Dewa Buana.
Dewa pun mengatakan hal yang sama, menolak atas permintaan Pasha. Tapi Pasha tetap pada pendiriannya bahwa ia menuntut pembagian harta warisan keluarga Dewa Buana.
Sikap Pasha seperti itu jauh dari karakter yang sebelumnya, dimana Pasha selalu mengalah namun juga senang membela kebenaran. Boleh jadi Pasha terdorong kejiwaannya yang stres akibat penglihatannya menghilang, atau boleh jadi ada maksud lain dibalik tuntutannya itu.
Namun, yang pasti cerita Buku Catatan Seorang Istri yang tayang di SCTV setiap hari pukul 20.45 WIB itu semakin seru. Penuh konflik yang nyaris tak terduga arah cerita mengalir.
Begitulah sinopsis sinetron Buku Harian Seorang Istri yang tayang hari ini Senin 29 November 2021. Apakah Pasha berhasil memperjuangkan tuntutannya? Simak cerita selanjutnya besok.
Editor: denkur