Bupati Subang, H Ruhimat, menyadari pengelolaan sistem resi gudang (SRG) masih terkendala sumber daya manusia (SDM), sehingga sangat dibutuhkan penguatan internal.
DARA | SUBANG – Demikian kata Bupati Subang H Ruhimat saat diwawancarai kru tvri/rri di Ruang Kantor Bupati Subang, Jumat (13/11/2020).
Menurutnya, pengembangan dan pengelolaan gudang SRG di Kabupaten Subang yang sudah berjalan dan berizin itu, baru ada tujuh gudang. Dua gudang lagi masih proses perizinan. Milik swasta.
H Ruhimat mengatakan, masa pandemi Covid-19 pemanfaatan resi gudang oleh para petani sangat signifikan.
Selain itu sarana prasarana harus sesuai dengan situasi dan perkembangan saat ini yang serba online, sehingga membutuhkan teknologi yang lebih menunjang layanan SRG.
Pemerintah Kabupaten Subang mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat melalui fasilitasi pembangunan gedung untuk komoditas ikan dan fasilitasi ekspor produk SRG kopi.
H Ruhimat juga mengatakan membangun sumber daya pengolahan gudang SRG, melalui penguatan para pengelola dan pelatihan serta penguatan jaringan.
Selain itu membangun kekuatan internal pengelola gudang SRG dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan juga menjaga mutu barang di gudang SRG.
Kemudian membangun kekuatan partisipasi penyimpan dengan terus melakukan sosialisasi kepada petani untuk menyimpan di SRG dengan harapan dapat menaikkan posisi tawar petani.
H Ruhimat juga berharap baik provinsi atau BAPPEPTI dapat memfasilitasi Subang agar memiliki pasar lelang yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan komoditi yang disimpan di gudang SRG yang sudah jatuh tempo atau habis serta dapat melakukan promosi ke kabupaten kota yang ada di pulau Jawa bahkan nasional.
Untuk petani komoditi kopi bisa menyimpan di gudang SRG Subang yaitu di koperasi jujur Berkah yang ada di Kecamatan Cisalak. SRG tersebut merupakan gudang swasta yang sudah bisa melakukan ekspor ke timur tengah.***
Editor: denkur