SMP Habibi Bina Cendikia, sekolah berbasis moderen Boarding School. Hadir untuk menjawab tantangan kurikulum merdeka.
DARA – SMP Habibi Bina Cendikia berlokasi di Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung.
Sekolah berbasis moderen Boarding School ini program pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, dimana dalam kurikulum merdeka ini lebih banyak bertransformasi ke era digitalisasi pembelajaran.
Bidang Pendidikan Yayasan Habibi Bina Cendikia, Muhammad Iqbal mengatakan, SMP Habibi Bina Cendikia ini bercita-cita untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan para generasi muda masa depan bangsa.
“SMP Bina Cendikia ini bagian dari transformasi pendidikan di era digital. Hadirnya SMP ini pula untuk menjawab tantangan kurikulum merdeka,” kata Iqbal kepada wartawan di lingkungan sekolah tersebut di Solokanjeruk, Kamis (23/6/2022).
Iqbal menuturkan, SMP Habibi Bina Cendikia hadir dengan fasilitas pembelajaran digitalisasi pertama di Kabupaten Bandung dan konsep pembelajaran yang berbeda dari sekolah lainnya, diantaranya pembelajaran menggunakan E-Learning yang didukung fasilitas berupa smart board di ruangan kelas dan tablet android bagi siswa.
“Nantinya tentu bakal dibarengi dengan berbagai keunggulan dalam proses pembelajaran yang akan dimiliki para siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Para siswa akan mengikuti proses pembelajaran berbasis IT (Informasi dan Teknologi), dibarengi dengan pendidikan keagamaan yang mumpuni bagi para siswa. Para siswa juga diajarkan dengan pembelajaran coding (rekayasa perangkat lunak) dan robotic, agar siswa nantinya lebih siap mengahadapi masa depan di era digitalisasi ini,” ujar Iqbal.
Tak hanya itu, imbuh Iqbal, para siswa juga disuguhkan dengan ruangan kelas yang nyaman pengajar yang ramah dan fasilitas yang luar biasa.
“Proses pembelajarannya fokus pada IT dan pendidikan akhlak. Juga moral, untuk mempersiapkan generasi muda berkualitas di masa depan,” katanya.
Iqbal juga tak memperkirakan sebelumnya bahwa sekolah itu mendapatkan sambutan dari para calon siswa maupun orang tua siswa. “Dari tiga kelas yang disiapkan, dua kelas sudah terisi kuotanya. Masing-masing kelas 24 orang,” katanya.
Ia pun mengungkapkan pihak Yayasan Habibi Bina Cendikia sengaja membatasi kuota siswa 24 orang per kelas, karena pihak sekolah mengutamakan kenyamanan pembelajaran.
“Tentunya dengan terbatasnya jumah siswa, maka akan menjamin kualitas pendidikan dan kenyamanan ruang saat pembelajaran dilaksanakan,” katanya.
Menurutnya, proses pembelajaran pun full digitalisasi. Para siswa masuk sekolah mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB, menerapkan sistem full day school dari hari Senin -Jumat.
“Sedangkan hari Sabtu diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya robotic introduce, tahfidz class, kelas coding/siswa coding,music class, arabic class dan english class” sesuai dengan minat bakat siswa,” katanya.
Karena pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, Iqbal pun menyiapkan tenaga pendidikan dari lulusan UPI, Unpas dan Unpad yang sudah siap mengajar.
“Para siswanya pun tak hanya berasal daerah setempat, ada juga dari Soreang, Jakarta dan daerah lainnya. Kita juga menyiapkan asrama untuk para siswa,” katanya.
Dikatakannya, konsep pembelajarannya pun beda dari sekolah lain di antaranya komposisi kursi dan meja dibuat senyaman mungkin untuk para siswa belajar.
“Ruang belajar pun ber-AC dan disiapkan sarana smart board, pengganti papan tulis,” ucapnya.
Iqbal mengungkapkan program unggulan di sekolah tersebut, yaitu hafidz Al-Qur’an, arabic days, english days, portopolio conference/trilingual program, bilingual, digital learning, robotic introducing/siswa coding.
“Para siswa mulai belajar pada 18 Juli 2022. Untuk kepentingan pendidikan, kita juga menyiapkan
WA center 081322996499, call center 022 84229432. Selain itu halaman instagram *smphabibibinacendikia* yang bisa diakses oleh masyarakat umum untuk mendapatkan informasi tentang SMP Habibi Bina Cendikia,” tuturnya.
Editor: denkur
