Soal Anggaran Covid, Ini Penjelasan Banggar, Serikat Petani Pasundan Heran ‘Kok Beda Angka?

Senin, 16 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Banggar DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani (foto : Nanang Yudi/dara.co.id)

Anggota Banggar DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani (foto : Nanang Yudi/dara.co.id)

Anggota Banggar DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani mengatakan anggaran Covid-19 tahun 2021 senilai Rp64,6 miliar dan realisasinya baru Rp35,9 miliar serta alokasi terbesar ada dalam penanganan Rp24,4 miliar.


DARA – “Anggaran yang terpakai baru 55,5 persen, realisasi terbesar dipenanganan covid senilai Rp24,4 miliar dan sisanya terbagi dibeberapa pos,” ujar Murjani kepada dara.co.id, Senin (16/8/2021).

Murjani menjelaskan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) pagu anggarannya Rp14,8 miliar dan realisasinya Rp10 Miliar. Itu masuk ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

“Ya 60 persen, pagu 14,8 dan terbayar Rp10 miliar, jadi selama tujuh bulan serapan diangka 55,5 persen,” ujarnya.

Murjani berharap pihak eksekutif lebih menjelaskan secara rinci dan utuh, karena memang masyarakat menanti penjelasan mengenai penggunaan anggaran Covid-19.

“Tentu kami mendorong eksekutif untuk lebih terbuka serta membuka secara detail mengenai penggunaan anggaran Covid-19, jadi yang saya tahu sebagai banggar Rp64,6 miliar,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya tahun 2021 menyediakan anggaran covid senilai Rp75 miliar dan yang sudah terserap sekitar Rp35 miliar.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemerintah Kota Tasikmalaya, Hanapi, Minggu (8/8/2021).

“Kurang lebih Rp35 Miliar (yang sudah terserap) maaf saya lagi nyetir,” kata Hanapi melalui pesan WhatApp.

Sementara itu, Dewan Pengurus Harian (DPH) Serikat Petani Pasundan (SPP) Tasikmalaya, Abdul Aziz menilai dengan bedanya jumlah anggaran covid yang dijelaskan Banggar dan Kepala BPKAD Kota Tasikmalaya ada sesuatu yang patut dipertanyakan.

“Jumlahnya kok berbeda menurut Banggar Rp64,6 miliar sedangkan kata Kepala BPKAD Rp75 miliar. Ini mana yang benar,” kata Abdul Aziz.

Menurutnya, dengan perbedaan angka anggaran covid jangan sampai adanya pembohongan publik.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan
Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024
Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:48 WIB

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 November 2024 - 16:40 WIB

Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024

Jumat, 15 November 2024 - 16:33 WIB

Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Berita Terbaru