Ada pungli dalam proses pemulasaraan jenazah covid di Subang. Berita itu sempat beredar disejumlah media. Namun, fakta sebenarnya seperti ini.
DARA – Meluruskan masalah itu maka digelar pertemuan yang dihadiri pihak Dinas Kesehatan Subang, pihak RSUD Ciereng, keluarga korban, tim pemulasaraan jenazah dan pihak Klinik Global Medika Center.
Pertemuan itu digelar di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Kamis (12/08/2021)
Ketua Tagana Subang, Jajang Abdul Muhaimin mewakili tim pemakaman, meminta klarifikasi atas pernyataan dr Maxi dalam sebuah wawancara yang menyatakan ada pungutan uang atas pemakaman almarhum Asep Suganda. Pasalnya, kata Jajang, tim lapangan pemakaman merasa tidak pernah menerima dan mengutip uang Rp6,5 juta dari keluarga korban.
dr Maxi menjawab, pernyataan yang ia lontarkan berdasarkan kutipan laporan dr Dede saat dilakukan pemanggilan ke dinas kesehatan untuk klarifikasi soal pemulasaraan almarhum Asep Suganda yang saat itu disampaikan pula didepan Kalak BPBD.
Lalu, dr Dede dari Klinik Global Medika Center mengatakan, ada beberapa hal yang mesti diluruskan yaitu dugaan pungutan kepada keluarga almarhum Asep Suganda senilai Rp6,5 juta. Berita itu adalah tidak benar.
Laporan yang diberikannya adalah berkenaan dengan kronologi yang terjadi bahwa dirinya menawarkan pada pihak keluarga berdasarkan pengalamannya saat itu yang pernah diminta sejumlah uang oleh oknum petugas pemakaman untuk pasien lain.
“Waktu itu saya hanya memberikan informasi pada pihak keluarga untuk pemakaman kira-kira habis Rp6,5 memberikan gambaran saja,” ujar dr Dede.
Pernyataan itu dibenarkan oleh pihak keluarga yaitu Rudiansyah, adik almarhum Asep Suganda.
Rudiansyah menerangkan pihak keluarga memang tidak pernah membayar uang Rp6,5 juta tersebut kepada dr Dede atas pemakaman kakaknya.
Terkait berbagai pernyataannya di media sosial Ruydiansyah mengatakan selama ini pihak keluarga hanya ingin mendapatkan klarifikasi dan informasi dari pihak-pihak terkait tentang penanganan pemulasaraan jenazah keluarganya yang dianggap tidak semestinya dan berpotensi menimpa pula pada pihak lain.
Namun, kini Rudiansyah atas nama keluarga mengucapkan terima kasih telah mendapatkan informasi dan klarifikasi yang berkenaan dengan hal tersebut.
“Kami pihak-pihak terkait alhamdulillah sudah berdiskusi, bersilaturahmi. Saya sudah curhat menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan, dan alhamdulillah mendapat respon positif terutama dari instansi terkait, dinkes dan juga RSUD” ujar Rudi.
“Hari ini informasi sudah semakin jelas, semakin clear setelah beberapa klarifikasi dan saya sangat senang bahwasannya dari dinkes juga akan diambil beberapa tindakan yang tadi sudah dijelaskan. Harapannya plan-plan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di lapangan sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi dan ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, terima kasih” ujarnya.
Atas nama pemerintah Kabupaten Subang Kadinkes Subang dr Maxi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas klarifikasi, saran serta masukan terkait berbagai pelayanan publik terutama di sektor kesehatan yang mesti diperbaiki dan ditingkatkan kedepannya. “Kekeliruan mesti diluruskan” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur RSUD Subang dr Ahmad Nasuhi, Sekretaris Dinas Kesehatan dr Meity, pihak keluarga korban, Ketua Tagana Subang Jajang Abdul Muhaimin, tim pemulasaraan jenazah RSUD Subang serta Humas RSUD Subang.***
Editor: denkur