DARA | JAKARTA – Indonesia kalah oleh India dalam soal penggunaan energi baru dan terbarukan. India sudah menerapkan penggunaan solar PV dalam memanfaatkan listrik, kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi.
Menurut Rinaldy, masa depan energi terbarukan di Indonesia masih kurang sosialisasi, sehingga selalu tertinggal dalam memanfaatkan energi ramah lingkungan. “Pembangkit fosil tidak dibutuhkan, kalau tidak mulai dari sekarang akan selalu ketinggalan dan jadi pasar negara lain,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Ditjen EBTKE, Harris mengatakan, pada 2025, Indonesia berkomitmen meningkatkan bauran energi dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menjadi sebesar 23%. Untuk mencapai target tersebut, perlu upaya serius dari pemerintah, swasta, dan lembaga pembiayaan.
“Energi terbarukan dari PLTS penetrasinya 6,5 GW sampai 2025, perusahaan sektor energi kalau disiapkan dari sekarang. Pemerintah antisipasi dengan kebijkan supaya bisa produksi sendiri dan operasikan sendiri Itu tugas kita 10-20 tahun ke depan,” ujar Harris seperti dilansir republika.***
Editor: denkur