DPRD Jawa Barat saat ini tengah membahas soal kenaikan anggaran untuk subsidi iuran SPP dalam program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) bagi SMA/SMK swasta.
DARA| BANDUNG- Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari menerangkan, Badan Anggaran sedang membahas anggaran belanja, termasuk didalamnya kenaikan BPMU.
“Memang ada masukan dari teman-teman sekolah swasta yang datang ke DPRD menyampaikan aspirasinya ingin kenaikan BPMU, karena korelasinya adanya SPP gratis yang diberikan untuk sekolah negeri,” ujar Ineu, Sabtu (29/8/2020).
Ineu mengaku, saat ini pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jabar mengalami penurunan terdampak pandemi Covid-19. Sehingga untuk anggaran 2021, legislatif tengah memprioritaskan belanja yang wajib dilakukan, sementara yang lain menyusul.
“Dengan adanya masukan kenaikan BPMU dari sekolah swasta, kami akan upayakan. Karena ini demi kebaikan pendidikan apalagi untuk pendidikan daring dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini dilakukan tentunya membutuhkan biaya,” bebernya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menambahkan, sekolah swasta juga menginginkan hak yang sama dengan sekolah negeri. Karena itu, Dinas Pendidikan Jabar juga masih melakukan penghitungan, lantaran jumlahnya tak sedikit.
“Dewan juga sedang melakukan itu, karena korelasinya dengan pendidikan masyarakat Jawa Barat,” cetusnya.
Dalam rapat Banggar yang digelar secara marathon ini dibahas soal pendapatan dan juga belanja pada 2021. Dari hasil rapat ini akan dilihat berapa jumlah yang bisa diimplementasikan dalam belanja APBD 2021.
“Khusus untuk sektor pendidikan ada beberapa item yang kami bahas, termasuk juga salah satunya kenaikan gaji guru honorer. Nanti kita lihat,” pungkasnya.
BPMU Jabar merupakan program pemerintah daerah, berupa pemberian dana kepada SMA/SMK swasta dan Madrasah Aliyah. Melalui program ini sekolah diharapkan bisa menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah (MBS). Yaitu kebebasan untuk melaksanakan perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
Editor : Maji