Soal Sampah Tanggungjawab Siapa? Ini Kata Bupati Bandung

Kamis, 6 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkab Bandung

Foto: Humas Pemkab Bandung

Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar operasi bersih di Desa Sukamanah, Kecamatan Paseh, Rabu (5/8/2020).


DARA | BANDUNG – Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, tidak hanya sekedar operasi bersih (opsih), kegiatan tersebut merupakan media pemerintah daerah dalam mengedukasi, sosialisasi serta mengkampanyekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat setempat.

“Kegiatan ini merupakan wujud dari sabilulungan. Dimana pemerintah daerah, bersama komunitas serta masyarakat saling bahu-membahu melestarikan lingkungan. Dalam kegiatan ini juga terdapat unsur edukasi dan sosialisasi tentang penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Bupati Bandung.

Dadang berpendapat, sampai saat ini tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Bandung terhadap pengelolaan sampah masih sangat rendah.

“Alhamdulillah, beberapa waktu lalu kami juga telah melantik 328 Kader Bandung Bersih Sampah. Nantinya, mereka akan membantu memberikan pelatihan pada masyarakat, tentang pentingnya pembangunan di bidang lingkungan,” jelasnya di sela-sela kegiatan tersebut.

Menurutnya, sampah merupakan tanggung jawab semua pihak. Sehingga, diperlukan komitmen bersama untuk mengurangi dan menanganinya.

“Sampah merupakan bagian dari hasil perilaku manusia. Sehingga, dalam pengelolaannya pun harus benar. Jika penanganannya sudah tepat, sampah yang semula membawa musibah, kini dapat membawa berkah,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, bupati juga mengapresiasi pemerintah Desa Sukamanah yang telah menyediakan lahan seluas 30 tumbak untuk Tempat Pengelolaan Sampah (TPS).

“Lahan ini cukup representatif untuk dijadikan TPS. Kedepannya, kami sangat mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengolah sampah. Misalnya dengan memilah sampah mulai dari rumah tangga,” harap Dadang.

Lebih dalam ia menuturkan, TPS yang dibangun diharapkan menjadi sumber organik dan ekonomi. Sampah organik, terangnya, bisa dipergunakan sebagai pupuk untuk pertanian.

“Bisa juga jadi maggot sebagai bahan pakan untuk berbagai jenis ternak, baik ikan, lele, ayam, kalkun maupun unggas lainnya. Secara garis besar, sampah organik ini bisa meningkatkan ketahanan pangan masyarakat desa,” pungkas Bupati Bandung.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Proyek Pembangunan Gedung Pemuda Mangkrak, DPRD Bandung Barat Cari Solusi?
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:59 WIB

Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB

Berita Terbaru