Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meminta pihak-pihak terkait dalam unsur pendidikan untuk tidak mempermasalahkan pembayaran gaji guru dengan cara transfer non tunai (TNT).
DARA | BANDUNG – Menurut Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Hidayat, saat ini pelaksanaan transfer non tunai baru berjalan dan dilihat sejauh mana efektifitasnya.
“Kalau memang nanti terjadi masalah dan ada kendala, lebih baik duduk bersama untuk mencari solusi. Karena kan sekarang juga baru berjalan, dilihat dulu saja perkembangannya seperti apa ke depan,” kata Yayat saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (25/2/2020).
Politisi dari partai Gerinda itu mengatakan, pembayaran gaji dengan transfer non tunai tersebut diberlakukan di seluruh Indonesia. Tentunya, Kabupaten Bandung pun harus ikut melaksanakan.
“Jangan sampai, belum dilaksanakan sudah dikeluhkan. Lebih baik kita laksanakan terlebih dahulu. Dan kita analisa perkembangannya nanti, jangan mengambil kesimpulan sepihak apalagi sampai beda dengan daerah lainnya,” imbaunya.
Disinggung soal adanya keluhan bahwa transfer non tunai akan memberatkan guru honorer maupun PNS yang ada di daerah pelosok, kaya Yayat, pastinya mereka sudah mengenal bank.
“Sekarang kan bank-bank juga sudah merambah daerah-daerah pelosok dan banyak ATM. Jadi saya rasa ini tidak akan jadi kendala bagi mereka (guru) untuk mencairkan gaji,” terangnya.***
Wartawan: Fattah | Editor: Muhammad Zein