Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung Erick Darmajaya memasang Wi-Fi gratis bagi siswa kurang mampu yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Bandung.
DARA | BANDUNG – Hal ini dilakukan, lantaran pandemi Covid-19 telah memaksa kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan sementara, sehingga digantikan dengan sistem pembelajaran berbasis daring.
Meski begitu, dia tak menyangkal banyak orangtua siswa yang mengalami penurunan penghasilan, bahkan ada yang dirumahkan dari tempatnya bekerja, karena pandemi virus corona baru.
“Maka program Wi-Fi gratis ini dimaksudkan untuk meringankan beban para orangtua siswa di saat program belajar di rumah,” ujar Erick, di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (2/12/2020).
Tujuan pemasangan Wi-Fi gratis ini, karena dirinya melihat ada pergeseran penggunaan uang belanja orangtua siswa untuk membeli kuota internet. Selain itu, dirinya pun menerima keluhan kebutuhan kuota internet yang disampaikan oleh siswa maupun orangtua saat tengah melakukan reses di daerah pemilihannya.
“Setelah kami turun ke daerah pemilihan ternyata ada keluhan dari orangtua siswa terkait PJJ, salah satunya masalah kuota internet,” ujarnya.
Akhirnya, dia tergerak untuk memberikan Wi-Fi gratis kepada para siswa di daerah pemilihannya, sebagai penunjang kegiatan belajar dari rumah.
Sebanyak tujuh belas titik di Dapil Bandung 2 yang meliputi Kecamatan Bandung Wetan, Cibeunying Wetan, Cibeunying Kidul, Cidadap, Coblong, dan Sumur Bandung, dipasang Wi-Fi dengan menggunakan uang pribadi politisi Partai Solidaritas Indonesia ini.
“Pergunakanlah Wi-Fi tersebut untuk kegiatan PJJ, jangan digunakan untuk hal yang tidak penting. Ini saya lakukan sebagai langkah meringankan beban orangtua. Apalagi orang tua yang terkena imbas langsung Covid-19 dari sisi ekonomi,” ujar Erick.
Erick menekankan, hal ini sebagai bentuk mengingatkan atas pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. Jangan sampai sistem pembelajaran daring jadi bentuk diskriminasi kepada anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi.
“Disdik (Dinas Pendidikan) harusnya pikirkan solusi tentang fasilitas pembelajaran jarak jauh dan mengevaluasi efektifitasnya. Sehingga tak hanya menutup sekolah, tapi ada upaya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak belajar daring,” tegasnya.
Erick menilai, seharusnya pemasangan Wi-Fi gratis menjadi tanggung jawab pemerintah. Dan, dia mendorong pemasangan fasilitas internet dilakukan di kawasan permukiman padat atau kumuh di Kota Bandung.
“Tidak perlu anggaran yang besar dalam pemasangan Wi-Fi gratis untuk pembelajaran anak-anak di permukiman kumuh. Biaya untuk Wi-Fi Rp 400 ribu perbulannya. Anak-anak di wilayah itu tinggal bergantian belajar menggunakan Wi-Fi. Pemasangan Wi-Fi ini bentuk solusi,” cetus anggota Fraksi PSI-PKB DPRD Kota Bandung.
Erick menandaskan, pihaknya berencana menyurati Dinas Pendidikan Kota Bandung guna melakukan hal serupa di wilayah lainnya. Terlebih, pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir, sehingga sistem PJJ kemungkinan tetap diterapkan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona baru.
“Rencananya kami akan bersurat ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk melakukan hal yang sama di wilayah lainnya di Kota Bandung, jika pandemi Covid-19 belum berakhir,” pungkasnya.***
Editor: denkur