Solo KLB Corona, 193 Kelelawar Dimusnahkan

Sabtu, 14 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: galamedianews.com

Foto: galamedianews.com

Virus corona mewabah. Kota Solo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) corona. Berbagai langkah penanganan pun dilakukan pihak pemkot, termasuk pemusnahan satwa kelelawar dan codot.


DARA | SOLO – Sebanyak 193 ekor kelelawar dan codok dari sejumlah pedagang di Pasar Burung Depok, dimusnahkan dengan cara dibakar dan bangkainya dikubur.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterinet (Kesmavet), Dinas Peternakan dan pertanian Pemkot Solo, Drh. Evi Nurwulandari, sejak munculnya wabah Covid-19 di Wuhan, akhir 2019, Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, memeriksa sempel darah kelelawar yang dijual di Pasar Burung Depok. Hasilnya, ternyata berdasarkan hasil uji laboratorium didapati ada virus “Beta Corona”.

“Kemiripan virus Beta Corona dengan virus Corona Wuhan memang masih jauh. Artinya, virus Beta Corona belum bisa menginfeksi manusia secara langsung,” kata Drh Evi, dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Sabtu (14/3/2020).

Drh. Evi mengatakan, kelelawar termasuk binatang unik yang di dalamnya ditemukan virus-virus lain yang mungkin bisa bermutasi termasuk ke manusia, karena dijual di pasar hewan dengan cara bermutasi  ke hewan lain.

Pelarangan penjualan kelelawar yang kemudian diikuti dengan pemusnahan, kata Drh Evi, bertujuan agar virus tidak bermutasi menyerang manusia atau yang  bersifat zoonosis.

Sementara itu Titi Sudaryanti, Kepala Seksi Konservasi Wilayah Satu BKSDA Jateng, menyatakan, berdasarkan PP No. 7 tahun 1999 satwa yang membahayakan manusia boleh dimusnakan. Pemusnahan tersebut bertujuan untuk memutus rantai vektor dan caries virus, bersamaan dengan ditetapkannya Kota Solo berstatus KLB Covid-19.

“Tapi saya tegaskan, pemusnahan ini hanya yang ada di pasar. Jangan sampai disamaratakan dengan yang di alam. Kalau yang di alam biar saja, karena mereka juga punya habitat sendiri dan ada rantai makanan sendiri,” jelasnya sambil menambahkan, di Jateng pemusnahan kelelawar baru di Kota Solo.

Drs. Said Romadhon, Pjs. Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan Pemkot Solo, menegaskan, semua kelelawar di Pasar Burung Depok memang harus dimusnakan.

“Kami tetap berkoordinasi dengan BKSDA dan tidak sembarangan. Satwa yang  dimusnakan harus dibakar dan tetap harus ada kesejahteraan hewan. Berdasarkan SOP, sebelumnya kita mengisolasi kelelawar yang akan dimusnakan, kemudian mengevakuasi dan tadi malam diberi makan,” ujarnya.***

 

Berita Terkait

Membangun Daerah, Pemprov Jabar Bersinergi dengan TNI AD
Tamsil Linrung: Reformasi Polri Harus Menyerap Spirit Hoegeng
Bongkar Sindikat Fredy Pratama, Brigjen Pol Mukti Juharsa
KAI Divre II Sumbar Dukung Program Pelayanan Kesehatan Gratis Jasa Raharja di Stasiun Padang
FIFGROUP Dukung Literasi Keuangan dalam Rangkaian KLiK Astra Financial di Medan
LRT Jabodek dan Peranannya dalam Meningkatkan Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia
Menuju Indonesia Emas, Ratusan Ribu Aparatur Negara Diberi Pembekalan Soal AI
Siap-siap! THR Segera Cair, Segini Besarannya
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 05:19 WIB

Membangun Daerah, Pemprov Jabar Bersinergi dengan TNI AD

Jumat, 14 Maret 2025 - 15:33 WIB

Bongkar Sindikat Fredy Pratama, Brigjen Pol Mukti Juharsa

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:51 WIB

KAI Divre II Sumbar Dukung Program Pelayanan Kesehatan Gratis Jasa Raharja di Stasiun Padang

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:27 WIB

FIFGROUP Dukung Literasi Keuangan dalam Rangkaian KLiK Astra Financial di Medan

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:21 WIB

LRT Jabodek dan Peranannya dalam Meningkatkan Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia

Berita Terbaru

NASIONAL

Membangun Daerah, Pemprov Jabar Bersinergi dengan TNI AD

Sabtu, 15 Mar 2025 - 05:19 WIB

CATATAN

RELOKASI RAKYAT GAZA Diplomasi Irlandia untuk Trump

Jumat, 14 Mar 2025 - 20:58 WIB