Peduli lingkungan merupakan jalan keluar permanen dalam mengatasi bencana alam. Hal ini sesuai dengan kebijakan, bahwa yang peduli terhadap lingkungan adalah solusi untuk mengatasi banjir yang terus berulang setiap tahun.
DARA | SOLOK SELATAN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Doni Monardo, menginginkan masyarakat mengubah perilaku terhadap lingkungan. Hal ini sesuai dengan kebijakan, yang peduli terhadap lingkungan adalah solusi untuk mengatasi banjir yang terus berulang setiap tahun.
Menurut Doni, kesuksesan mengubah kebijakan ini harus didukung tungku sajarangan yaitu ninik mamak, cadiak pandai dan ulama. “Minang ingatkan untuk tidak merusak alam sesuai dengan perintah Alquran,” katanya, saat memberi ceramah selepas salat Jumat, di Masjid Raya Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Simatera Barat, kemarin.
Dalam ceramahnya, ia juga menjelaskan, orang Minang yang mengkaji masyarakat ahli dalam bidang pertambangan. Orang Minang lebih dikenal sebagai pedagang, harus ada yang menugaskan orang yang ahli di bidangnya.
Ada perubahan vegetasi seperti penebangan pohon serta penanaman sayur di kemiringan lebih dari 30 derajat hal ini dapat berakibat longsor dan banjir. Hal itu, lanjut dia, merupakan urusan bersama.
“Oleh sebab itu, dalam penanganan banjir ini BNPB akan bekerja sama dengan empat kementerian terkait, PUPR, Pertanian, LHK, BPN, dan Dinas-dinas terkait di Provinsi Sumbar,” katanya, dilansir bnpb.go.id.
Dalam kesempatan tersebut, Doni Monardo, menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) Rp500 juta untuk penanganan banjir di Kabupaten Solok Selatan. Bantuan tersebut disampaikan kepada Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria.
Editor: Ayi Kusmawan