“Karena kami beranggapan khususnya bagaimana agar orang-orang berkebutuhan khusus itu bisa lebih mandiri, bisa lebih semangat hidup, dan juga bisa berkreasi,” ucapnya.
DARA| Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menggelar Special Education Expo 2023 dengan tema “From Disability to Artability, Equality, and Equity” di Gedung Art Center, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (6/9/2023).
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Yesa Sarwedi Hamiseno, mengatakan tentang pentingnya memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan. Ia menekankan bahwa anak-anak ini memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, yang terbukti melalui Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) PDBK dan expo PDBK
“Saya melihat ternyata banyak sekali anak-anak kita yang notabene punya kekurangan tapi ternyata bisa menunjukkan bakat dalam hal-hal tertentu, bisa melebihi dari teman-teman yang seusianya atau yang non PDBK,” ujarnya di Gedung Art Center, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (6/9/2023).
Menurut Yesa, bahwa anak-anak berkebutuhan khusus wajib diberikan kesempatan yang sama dengan anak-anak yang lain, agar bisa memperoleh pendidikan termasuk memberikan kepercayaan untuk tetap berkreasi dan beraktivitas untuk meningkatkan kompetensi dalam meningkatkan rasa kemandirian dan percaya diri setelah nantinya lulus dari sekolah.
Ia berharap, dengan diselenggarakannya beberapa kegiatan seperti Special Education Expo 2023 ini, dapat meningkatkan rasa percaya diri serta pola pembelajaran kedepan yang nantinya akan disampaikan kepada anak berkebutuhan khusus.
“Termasuk hasil dari apa yang menjadi kegiatan hari ini mudah-mudahan bisa didengar juga dengan perusahaan-perusahaan, dengan industri sehingga ada kolaborasi dengan mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdik Provinsi Jabar, Deden Saeful Hidayat, menuturkan bahwa Special Education Expo ini bertujuan untuk mengapresiasi potensi dan kompetensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Selain itu, ungkapnya, acara ini juga menjadi wadah untuk masyarakat melihat hasil karya mereka, dengan harapan meningkatkan dukungan terhadap sekolah berkebutuhan khusus.
“Tujuan utamanya adalah bagaimana masyarakat bisa melihat hasil karya anak-anak kita, nah dampaknya nanti masyarakat semakin percaya kepada sekolah sehingga nanti anak-anak bisa disekolahkan ke sekolah luar biasa atau di sekolah umum agar mereka tidak lagi disembunyikan, tidak lagi dibiarkan ya,” katanya.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, dr. Maskut Farid, dalam sambutan menggarisbawahi pentingnya pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Garut, yang saat ini memiliki sekitar 35 SLB dengan populasi penduduk mencapai 2,7 juta jiwa.
Menurut Maskut, inisiatif pemerintah untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus sangat penting dalam mewujudkan kemandirian dan kreativitas mereka.
Pihaknya pun di pemerintahan, lanjut Maskut, sangat memperhatikan hal ini, dengan banyaknya kegiatan yang diusahakan untuk memfasilitasi anak-anak tersebut.
“Karena kami beranggapan khususnya bagaimana agar orang-orang berkebutuhan khusus itu bisa lebih mandiri, bisa lebih semangat hidup, dan juga bisa berkreasi,” ucapnya.
Maskut juga berharap, melalui kegiatan seperti ini dapat membuka pengetahuan masyarakat Garut tentang pentingnya pendidikan SLB bagi anak berkebutuhan khusus.
Anjar Margana, Kepala Sekolah SLB YMK As Syifa Sidarahayu dari Kota Cimahi, berbagi cerita, bahwa expo ini sukses dengan antusiasme dari 27 kabupaten/kota yang ikut serta. Anak-anak berkebutuhan khusus telah menampilkan berbagai hasil karya, termasuk makanan, fashion, dan keterampilan lainnya.
“Kalau di sini ada dari makanan, dari keterampilan seperti bahan limbah yang di daur ulang kemudian ada keterampilan miniatur dan paling banyak ketetampilan makanan dan disini ada hasil mejahit dari anak anak jadi ada yang berupa pouch dan juga ada manik manik seperti gelang dan kalung,” ujarnya.
Anjar berharap, anak-anak SLB dapat tetap semangat dalam belajar. Selain itu, ia juga berharap agar pemerintah dapat terus memperhatikan serta mengapresiasi para anak berkebutuhan khusus.
Editor: Maji