Sri Mulyani : Insentif Diskon Tiket Pesawat Fleksibel

Kamis, 5 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Mulyani (Foto : Warta Ekonomi)

Sri Mulyani (Foto : Warta Ekonomi)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemberian insentif sektor pariwisata tetap berjalan khususnya pembebasan pajak hotel dan restoran.


DARA| JAKARTA- Sedangkan untuk diskon tiket pesawat diberlakukan fleksibel atau menyesuaikan keadaan.

“Nggak, kita lihat efektivitas saja, kalau timing kan lihat kebutuhan itu, kalau yang efektivitas penurunan pajak hotel dan restoran tetap kita lakukan,” kata Sri Mulyani di komplek perkantoran Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Sebelumnya, usai dua warga Indonesia positif terjangkit virus corona (covid-19), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengaku mengevaluasi kembali kembali insentif pariwisata yang mencapai Rp 10,3 triliun.

Dari anggaran Rp 10,3 triliun itu, akan disalurkan untuk tambahan manfaat kartu sembako, diskon liburan, insentif maskapai dan agen perjalanan, insentif bebas pajak hotel dan restoran, serta kompensasinya ke pemerintah daerah (Pemda), hingga tambahan subsidi bunga dan uang muka (DP) rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Khusus diskon tiket pesawat, Sri Mulyani bilang pemberian insentif tetap berjalan namun dibahas kembali dengan Kementerian Perhubungan, pihak maskapai, dan para travel agent mengenai penyalurannya.

“Kita lihat kalau mereka lakukan persiapan situasi menurun sekarang kalau tarif diskon lainnya juga kita lihat sesuai persiapan. Kalau memang timing-nya nggak tepat bisa dimundurkan, kita fleksibel terhadap situasi demand di industrinya,” jelasnya, seperti dikutip detik.com

Selain itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku pemerintah sedang menyiapkan insentif fiskal jilid kedua untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di tengah serangan virus corona.

Hanya saja, dirinya masih enggan memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut. Yang pasti, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada anggaran sekitar Rp 10 triliun lagi yang disiapkan untuk kebijakan tersebut.

“Memang sedang kita formulasikan nanti arahnya, jenisnya apa saja dan ditujukan untuk sektor apa dan mekanismenya. Pokoknya nanti kita kalau sudah selesai kita sampaikan,” ungkap dia.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB