DARA|JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai perlunya monitoring impor solar yang dilakukan Pertamina, sebab volume impor solar justru naik tajam padahal ada kebijakan B20.
Sri Mulyani mengatakan itu pada konferensi pers APBN KiTa, kemarin, Kamis (15/11/2018). “Kami akan terus meminta agar Menteri ESDM melakukan monotoring,” ujarnya.
Kalau dilihat dari volume impor solar, lanjut Sri Mulyani, justru terjadi kenaikan 60 persen terutama dari Pertamina dan Exxon. Sri Mulyani menilai pelaksanaan pencampuran biodiesel dengan 20 persen minyak sawit (B20) dari 1 September-3 November 2018 belum mempengaruhi impor impor solar. Padahal, penurunan impor sangat dibutuhkan untuk menekan defisit transaksi berjalan.
Sebelumnya, seperti dilansir kompas.com, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Belakangan, pemerintah membuat mandatori penerapan biodiesel 20 persen atau B20 untuk mengurangi impor.
Sri Mulyani mengakui penerapan B20 masih jauh dari angan. Implementasinya masih terhalang masalah transportasi dan peralatan. Meski demikian, Sri memastikan hal itu akan segera diperbaiki. ***
Editor: denkur