Jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, harga bahan pokok mengalami peningkatan tajam. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Bandung, terutama dinas perdagangan dan perindustrian.
DARA – “Saat ini keluhan yang banyak kami terima adalah mengenai kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng, dan yang terbaru kenaikan harga telur hingga cengek,” tutur anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Christian Julianto, Kamis (23/12/2021).
Christian mengatakan, jelang hari besar keagamaan dan malam pergantian tahun, tentu memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Mereka cenderung mencari bahan-bahan pokok untuk persediaan.
“Ini lah yang menyebabkan kebutuhan sembako di pasar-pasar meningkat dan tak menutup kemungkinan mengakibatkan masyarakat panik. Akibatnya harga barang kebutuhan masyarakat di pasar-pasar menjadi bergejolak atau harga-harga naik ekstrem,” ujarnya.
Christian mengungkap, harga minyak goreng terus mengalami kenaikan hingga Rp 19 ribu per kilogram. Dia mengemukakan harga telur saat ini sudah mencapai Rp30 ribu/kg di pasar. Demikian juga harga cabe rawit yang mencapai Rp100 ribu/kg.
“Saya sudah komunikasi juga dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Saya minta agar kenaikan harga ini menjadi perhatian yang serius. Karena kenaikan harga ini bukan hanya berimbas bagi rumah tangga, tapi juga sangat terasa bagi para pelaku usaha mikro dan kecil,” kata politisi Partai Solidaritas Indonesia.
Christian berharap agar kenaikan harga hanya fluktuasi biasa dan tidak terlalu lama. Karena kalau harga tinggi terlalu lama, dikhawatirkan pelaku UMKM jadi menurunkan standar kualitas, misalnya memakai minyak goreng bekas yang disaring kembali.
“Kami berharap, Pemkot bisa lebih sering mengadakan operasi pasar. Seperti yang dilakukan awal bulan ini. Semestinya kegiatan seperti ini diagendakan secara rutin setiap menjelang hari raya dan libur panjang,” ujarnya.***
Editor: denkur