Staf Khusus Jokowi Itu Digaji Rp51 Juta

Sabtu, 23 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: kompas.com/ant

Foto: kompas.com/ant

Presiden Joko Widodo mengangkat 14 staf khususnya. Tujuh diantaranya dari kalangan milenial. Jam kerjanya tidak full times, namun berpotensi untuk membangun negeri. Lantas, apa tugasnya dan berapa gajinya?


DARA | JAKARTA – Tujuh staf khusus presiden itu dikabarkan tidak akan bekerja penuh waktu atau full time setiap bulan di Istana. Itu dikatakan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, staf khusus bisa bekerja untuk membantu Presiden dari mana saja. Bisa memberi masukan kapan saja kepada Jokowi.

“Setiap stafsus itu boleh berikan masukan kepada Presiden 1 x 24 jam. Tapi tidak harus ketemu dengan Presiden, jadi kan enggak setengah-setengah. Kami bekerja 1 x 24 jam,” ujar Fadjroel.

Dikuitp dari kompas.com, meski tidak kerja full time setiap bulan, namun stafsus tetap mendapat gaji penuh. Aturannya tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan bagi Staf Khusus Presiden, Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten, dan Pembantu Asisten.

Berdasarkan beleid yang diterbitkan Jokowi pada 2015 itu, gaji Staf Khusus Presiden sebesar Rp 51 juta. Gaji itu merupakan pendapatan keseluruhan dan sudah termasuk gaji pokok, tunjangan kinerja, dan tunjangan pajak penghasilan.

Fadjroel Rachman membenarkan bahwa staf khusus dari kalangan milenial digaji berdasarkan Perpres 144/2015. “Ya, kan mereka bekerja 1 x 24 jam,” kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Berikut tujuh Stafsus Presiden:

1. Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur),

2. Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru),

3. Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke).

4. Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tunarungu),

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford),

6. Aminuddin Ma’ruf (mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia),

7. Andri Taufan Garuda Putra (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).***

Editor: denkur | Sumber: kompas.com

Berita Terkait

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Koarmada RI Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan di Muara Angke
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:21 WIB

Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:12 WIB

Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 20:01 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:38 WIB

Ilustrasi (Foto: NU Online)

HIKMAH

Doa Mengawali Bulan Ramadhan

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:32 WIB