Startup Asal Bandung Evermos Siap Kembangkan Teknologi, Begini Uraiannya

Rabu, 22 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Evermos, platform social commerce asal Bandung mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$30 juta atau setara dengan Rp426 miliar (kurs Rp14.200).


DARA – Pendanaan ini dipimpin oleh investor baru UOB Venture Management lewat Asia Impact Investment Fund II dan turut melibatkan IFC, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Innovation (TMI), Future Shape.

Dua investor lama Evermos, Jungle Ventures dan Shunwei Capital, yang merupakan investor sejak 2019 juga turut terlibat dalam pendanaan yang melebihi permintaan (oversubscribed) ini.

Rencananya, pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat tim kepemimpinan dan pertumbuhan Evermos, melakukan ekspansi secara geografis dan untuk mengembangkan teknologi.

Didirikan pada November 2018 oleh Ghufron Mustaqim, Iqbal Muslimin, Ilham Taufiq dan Arip Tirta, Evermos merupakan wadah bagi para reseller-nya untuk menjual produk mereka ke konsumen melalui WhatsApp atau platform media sosial lainnya.

Evermos akan membantu para reseller dalam mengelola inventori, logistik, customer support dan teknologi untuk memberdayakan reseller agar dapat menjalankan bisnis tanpa modal.

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Evermos telah menciptakan peluang wirausaha mikro untuk lebih dari 100.000 reseller aktif yang sudah bergabung dan tersebar di lebih dari 500 kota tier 2 dan 3 seluruh Indonesia.

Evermos juga sudah bermitra dengan lebih dari 500 brand, 90% diantaranya adalah UKM lokal yang sudah diseleksi.

Platform Evermos menyediakan berbagai produk yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia, termasuk busana muslim, produk kesehatan dan kecantikan halal, produk makanan dan minuman halal. Selama dua tahun terakhir, bisnis ini telah mengalami pertumbuhan pesat, terlihat dari nilai transaksi yang mengalami peningkatan hingga lebih dari 60 kali.

Deputy CEO & Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim menyatakan bahwa filosofi dari bisnis Evermos adalah “Ekonomi Gotong Royong” dengan mengedepankan pemberdayaan ekonomi secara bersama-sama. Dengan memanfaatkan jaringan para reseller, Evermos akan menyediakan paltform bagi UKM lokal luntuk mengembangkan bisnis mereka, sambil mereka juga bisa menghasilkan pendaptan tambahan dengan
menjual produk-produk mereka sendiri.

“Evermos sangat antusias menyambut para investor baru untuk mendukung kami melangkah ke tahap pertumbuhan berikutnya. Kami juga berterima kasih kepada para investor kami sebelumnya yang tetap mendukung kami dengan terus berkomitmen dan memberikan kepercayaan kepada Evermos,” ujar Ghufron dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu (22/9/2021).

Menurut laporan McKinsey tahun 2021, industri social commerce Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan hingga mencapai US$25 miliar (setara dengan Rp356 triliun) pada tahun 2022. Pertumbuhan ini semakin dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19 karena membuat orang-orang mencari sumber pendapatan alternatif.

Pandemi ini sangat berdampak terhadap kesempatan kerja di seluruh Indonesia, banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan, dan ini terjadi dibanyak keluarga. Melalui penjualan di platform Evermos, beberapa reseller mampu mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarganya, sehingga memungkinkan mereka untuk menopang keluarga mereka di masa-masa sulit ini.

Evermos meningkatkan pembelian online di kota-kota tingkat 2 & 3 Indonesia dengan mendemokratisasi prinsip kewirausahaan untuk reseller, menciptakan pengalaman belanja dan alternatif pilihan produk yang lebih baik bagi konsumen, serta mengembangkan basis konsumen untuk para UKM.

President & Co-founder Evermos, Arip Tirta mengatakan: “visi kami adalah memberdayakan 1 juta pengusaha mikro dalam lima tahun ke depan. Salah satu faktor utama yang memengaruhi cara kami menjalankan bisnis adalah dengan mengukur keberlanjutan dan dampak sosial dari platform kami.”

Arip juga mengatakan, sebagian dari pendapatan Evermos dikhususkan untuk peningkatan individu dan UKM di kota-kota tier 2 dan 3 Indonesia. “Saat ini kami sedang menjalankan program percontohan “Desa Evermos”, dengan melibatkan hampir 100 desa di Indonesia untuk bermitra dengan bisnis lokal, yang berlokasi di desa dan mentransformasi penduduk lokal yang kurang produktif menjadi aset masyarakat dengan menjadi reseller kami,” ujarnya.

Senior Director UOB Venture Management, Clarissa Loh mengatakan: “dengan jumlah populasi lebih dari 200 juta jiwa yang tinggal di luar kota tingkat 1 Indonesia, ini menjadi peluang besar bagi Evermos karena adanya potensi permintaan konsumen yang tinggi.”

“Saat ini penetrasi e-commerce di kota tier 1 Indonesia masih rendah, ini terjadi sebagian karena konektivitas internet yang tidak merata, permasalahan logistik dan ketidakpercayaan atau ketidakpahaman mengenai belanja online. Konsep social commerce yang ditawarkan oleh Evermos dapat menjembatani kesenjangan tersebut
dengan cara memungkinkan bagi para reseller untuk memasarkan produknya kepada konsumen mereka,” imbuhnya.

Clarissa menjelaskan, platform Evermos juga memberdayakan produk lokal dan menciptakan sumber pendapatan bagi masyarakat menengah ke bawah yang belum bisa menikmati layanan perbankan, namun memiliki dan menggunakan smartphone (underserved community). Ini sesuai dengan tujuan dari pendanaan yang dilakukan oleh UOB Venture Management, yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat menengah kebawah.

Evermos adalah anggota World Economic Forum yang merupakan bagian dari komunitas inovator global. Ini merupakan komunitas yang anggotanya adalah startup terpilih karena dinilai sebagai perusahaan rintisan dengan inovasi teknologi dan model bisnis terbaik.

Pada Agustus 2021, Evermos juga masuk dalam daftar The Top 100 to watch dari majalah Forbes yang membahas startup yang sedang naik daun di Asia.

Tentang Evermos

Evermos adalah startup bidang social commerce yang memiliki visi untuk membangun ekonomi gotong royong demi meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Indonesia.

Melalui platform Evermos, kami ingin memberikan kesempatan dan dukungan kepada UMKM, individu yang ingin menjadi pengusaha, dan masyarakat luas untuk memiliki kesadaran bersama dan saling membantu
satu sama lain untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Evermos menyediakan ekosistem yang mendukung individu, walau tanpa modal, akses dan pengalaman, untuk menjadi pengusaha dengan menjadi reseller Evermos. Reseller menjual produk-produk terkurasi dari brand-brand lokal sehingga selain berbisnis, mereka turut serta memajukan UMKM.

Sedangkan masyarakat luas dapat pengalaman belanja unggulan dari brand lokal dengan cara lebih nyaman dan harga terbaik, dibantu oleh reseller. Untuk mempelajari lebih lanjut, kunjungi www.evermos.com
Tentang UOB Venture Management UOB Venture Management Private Limited (UOBVM) adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh United Overseas Bank Limited (UOB), bank terkemuka di Asia dengan jaringan
global yang memiliki sekitar 500 cabang dan kantor.

UOB mendapat peringkat di antara bank-bank terkemuka di dunia: Aa1 oleh Moody’s Investors Service dan AA- oleh S&P Global Ratings dan Fitch Ratings.

Sejak tahun 1992, UOBVM telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 100 perusahaan swasta melalui investasi ekuitas langsung, terutama di Asia Tenggara dan Tiongkok.

UOBVM menganjurkan investasi yang bertanggung jawab dengan melakukan investasi berdampak dan
mengintegrasikan pertimbangan ESG (Environmental, Social and Governance) dalam prosesnya.

UOBVM lahir dari bentuk komitmen UOB mengenai Operating Principles for Impact Management dan United Nations-supported Principles for Responsible Investment. UOBVM adalah pengelola dana untuk seri Asia Impact Investment Fund dengan Credit Suisse sebagai penasihatnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB