Stasiun Bandung Bakal Gunakan GeNose C19

Sabtu, 13 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Ilustrasi (Foto: Istimewa)

GeNose C19 akan segera digunakan di Stasiun Bandung pada 15 Februari mendatang. GeNose C19 merupakan alat skrining Covid-19 inovasi dari Universitas Gadjah Mada yang memiliki keunggulan yaitu murah, cepat, dan akurat.


DARA – Sebelumnya, penggunaan alat tes ini hanya terdapat di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta. Tarif yang dikenakan untuk memeroleh layanan GeNose ini sebesar Rp20.000.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung Kuswardoyo, Sabtu (13/2/2021), menerangkan, penyediaan alat ini dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2021 terkait syarat bagi penumpang kereta jarak jauh yang diwajibkan menunjukkan surat keterangan GeNose C19 atau tes cepat antigen/PCR negatif.

“Penambahan pelayanan pemeriksaan GeNose C19 ini merupakan hasil sinergi BUMN antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya Rajawali Nusindo dan Universitas Gadjah Mada. Ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang kami berikan bagi pengguna jasa kereta api dalam rangka pemenuhan persyaratan perjalanan kereta api,” ujarnya.

Surat keterangan negatif GeNose C19 atau tes cepat antigen/PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum jam keberangkatan. Khusus untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.

Kuswardoyo memaparkan, syarat untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun adalah calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking yang sudah lunas. Kemudian, 30 menit sebelum pemeriksaan, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) guna meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19.

“Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan,” jelasnya.

Kuswardoyo menekankan, pihaknya akan selalu memastikan bahwa masyarakat yang dapat melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi berjuluk ular besi ini, berada dalam kondisi sehat dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan pemerintah.

“Penyediaan layanan ini juga merupakan perwujudan dari dukungan KAI Daop 2 bangga buatan Indonesia,” pungkasnya.***

Editor: denkur

 

 

Berita Terkait

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Berita Terbaru