Salah satu kendala upaya menghijaukan lahan kritis, yakni status kepemilikan lahan tersebut. Lahan milik pribadi yang pemiliknya bukan warga di sekitar lahan kritis itu.
DARA | BANDUNG – Status kepemilikan lahan di Desa/Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menajdi kendala upaya penghijauan lahan kritis di sana.Sebagian besar lahan, khususnya di Blok Caringin Tilu adalah lahan milik pribadi warga sekitar.
“Kalau punya masyarakat pribadi (sekitar desa) bagus juga (kalau dihijaukan). Cuman kendalanya yang kepunyaan orang-orang kaya ini yang bukan orang sini,” ujar warga desa setempat, Encep, saat mengikuti dimulainya Gerakan Nasional Pemulihan DAS tahun 2019 di Jawa Barat, di wilayah desa tersebut, Senin (9/12/19).
Ia menyambut baik gerakan nasional ini. Menurut dia, gerakan tanam pohon secara serentak dapat mencegah bencana tanah longsor dan banjir di sekitar Kota Bandung.
Warga, menurut dia, juga akan berkomitmen untuk lebih terlibat dalam mengawasi area lahan yang sudah ditanami. Namun, ia ingin agar bantuan pohon dari pemerintah diberikan secara langsung kepada warga, serta bibit pohon yang diberikan merupakan bibit pohon besar yang bisa menahan air.
“Sebaiknya kalau ada bantuan pohon lagi, langsung (diberikan) kepada warganya. Melibatkan RT dan RW setempat agar lebih sampai,” katanya
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meluncurkan aplikasi e-Tanam, yakni aplikasi yang memungkinkan publik mengetahui progres penghijauan yang dilakukan di Jawa barat. Aplikasi ini akan memuat informasi pohon per lokasi mulai dari kabupaten, kecamatan, dan desa.
Selain lokasi publik, lanjut dia, juga dapat mengetahui jenis pohon, jumlah pohon, tahun tanam, hingga swafoto kegiatan penanamannya. Masyarakat pun, katanya, dapat terlibat dengan melaporkan sendiri pohon yang telah ditanam melalui aplikasi tersebut.
“Aplikasi ini untuk mengajak warga berpartisipasi dan mengetahui hasil tanamannya itu direkam di koordinat yang bisa dicek di e-Tanam tadi. Sehingga, kalau ada 25 ribu penanam, ada 25 ribu titik yang sering kita monitor,” kata dia.
Gerakan Nasional Pemulihan DAS tahun 2019 di Jawa Barat, dimulai dengan menanam 17.150 pohon di Blok Caringin Tilu, Desa/Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, oleh gubernur. “Karena sering kali setelah ditanam kurang dipelihara, ada yang mencabut, dan sebagainya. Mudah-mudahan kecintaan ini dipelihara dan dilakukan digitalisasi datanya,” ujar gubernur.
Sekretaris Ditjen PDASHL, Yuliarto Joko Putranto, yang mewakili Menteri LHK menjelaskan, penanganan wilayah lahan kritis harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua unsur elemen dan partisipasi masyarakat. “Penanganan lahan kritis harus menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja, dan mengatasi kemiskinan selain mengatasi permasalah lingkungan.”
Ia menyampaikan pesan Presiden RI, agar pemerintah daerah dapat mengembangkan pembibitan bersama masyarakat melalui Kebun Bibit Desa (KBD). Hal ini dilakukan dalam upaya pemulihan lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan.***
Editor: Ayi Kusmawan