Para wisudawan diharapkan meningkatkan kompetensi hard skill maupun soft skill agar menjadi lulusan yang unggul.
DARA | Sekolah Tinggi Manajemen (STIMA) IMMI menggelar wisuda ke-38 Program Sarjana dan Pascasarjana tahun 2022.
Selain mewisuda 404 mahasiswa, juga digelar mengukuhkan guru besar. Berlangsung di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (15/12/2022).
Ratusan wisudawan tersebut adalah Program Pascasarjana (S2) Magister Manajemen dan Program Sarjana (S1) Manajemen.
Turut hadir Ketua LLDIKTI Wilayah III, Pengurus Yayasan Mitra Bangsa Sejahtera, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Pimpinan dan dosen STIMA IMMI.
Ketua LLDIKTI Wilayah III, Dr Ir Paristiyanti Nurwardani, MP mengharapkan para wisudawan meningkatkan kompetensi hard skill maupun soft skill agar menjadi lulusan yang unggul dibanding yang lain.
“Jadilah yang terbaik pada saat nanti mengisi karir di dunia nyata. Be the best of the best,” ujar Paristiyanti.
“Selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para dosen atas keteladanannya dalam menyampaikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” imbuhnya.
Berikut tiga mahasiswa berprestasi Program Sarjana (S1) Manajemen yang mendapat penghargaan:
1.Risma Alviany, SM,
2.Devani Audita Putri, SM,
3.Juaningsih, SM.
Mereka diberikan beasiswa melanjutkan pendidikan Pendidikan Pascasarjana (S2).
Sedangkan untuk penerima penghargaan mahasiswa berprestasi Program Pascasarjana (s2) Magister Manajemen yang diraih Arif Haryadi, MM, mendapat kesempatan menjadi dosen tetap.
Ketua STIMA IMMI, Sri Wahyuningsih, SE, mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan.
“Teruslah menjaga nama baik STIMA IMMI, dengan berkarya dalam bidang yang dikuasai dan berprestasilah dengan pencapaian terbaik dalam karya yang memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Selain pelaksanaan prosesi wisuda, STIMA IMMI juga melahirkan profesor baru dan melakukan pengukuhan Guru Besar Prof Dr Harries Madiistriyatno, SHum, MSi.
Sri Wahyuningsih menyatakan kegembiraannya atas lahirnya profesor baru.
“Ini menjadi kebanggaan bagi civitas akademika STIMA IMMI, karena Guru Besar pertama kami Prof. Harries ini akan menjadi inspirasi bagi dosen yang lainnya untuk mengikuti jejaknya,” ujarnya.
Dalam pengukuhan guru besarnya Prof Dr Harries Madiistriyatno menyampaikan Orasi Ilmiah dengan tema “Dinamika dan Keberadaban Organisasi”.
Prof Harries mengatakan, untuk menciptakan wajah dan perilaku organisasi yang beradab, hal pertama yang sekaligus utama perlu dilakukan adalah membangun atmosfer lingkungan internal yang memanusiakan manusia (humanis) sehingga sikap saling menghormati, menghargai dan mengakui bisa tumbuh dan berkembang.
“Sekarang mari kita renungkan sejenak keadaan sebuah organisasi yang di dalamnya tak terbangun sikap-perilaku saling menghormati, menghargai, dan mengakui. Meskipun terdengar klise, ketiadaan ketiga sikap tersebut kenyataannya berpotensi menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman, yang pada gilirannya akan menyebar layaknya virus dan mengganggu kinerja individu (atau organisasi secara keseluruhan,” ujarnya.
“Kegagalan organisasi membangun ketiga sikap tersebut, cepat atau lambat dapat mengganggu pertumbuhan serta perkembangan organisasi,” imbuhnya.
Editor: denkur