Stok cabai keriting dan bawang putih di pasaran yang melimpah tak sebanding dengan jumlah penjualan. Kondisi itu berdampak pada menurunnya harga kedua komoditas itu.
DARA | CIANJUR – Jamal (44) seorang pedagang cabai keriting di Pasar Induk Pasir Hayam, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat mengatakan, penurunan harga cabai keriting dan bawang putih mencapai 60 persen.
Jamal mengungkapkan, harga cabai keriting yang semula Rp35 ribu per kilogram sekarang turun drastis menjadi Rp12 ribu per kilogram.
“Kondisinya sudah berlangsung hampir tiga pekan. Turunnya jauh, sekitar Rp 23 ribu per kilogram selisihnya. Turunnya sekitar 60 persen dari harga awal,” ujar Jamal, kepada wartawan, Selasa (16/6/2020).
Jamal mengungkapkan, setelah lebaran Idul Fitri, jumlah pembeli memang mengalami penurunan. Apalagi dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Harga sempat normal menjelang lebaran, tapi sekarang jadi turun ditambah pembelinya juga sepi. Kalau harga turun pembeli banyak kita masih bisa dapat untung tapi sekarang harga anjlok pembeli kurang,” kata dia.
Senada, Iman Fauzi (32), pedagang bawang putih di Pasar Muka Cianjur, menyebutkan bahwa harga bawang putih juga mengalami penurunan, dari yang semula Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram. “Harga bawang putih turun sejak 10 hari terakhir,” kata Iman.
Berbeda dengan bawang putih dan cabai, harga daging ayam potong malah mengalami lonjakan harga.
Daging ayam yang awalnya Rp 32.000 per kilogram, terus merangkak naik hingga mencapai Rp 42.000 per kilogram.
“Mulai 6 Juni, harga terus naik. Sekarang sudah Rp 42 ribu atau naik Rp 10 ribu dari harga normal,” ujar Rustandi, pedagang daging ayam di Pasar Induk.
Menurutnya, harga daging ayam kemungkinan bisa terus naik, apalagi dihadapkan pada momen Idul Adha. Meskipun pemberangkatan calon jemaah haji ditiadakan tahun ini, tapi tingkat kebutuhan daging ayam akan tetap tinggi.
“Kalau daging ayam kan naiknya di momen hari raya. Jadi kemungkinan bisa terus naik, apalagi stok memang terbatas,” ungkapnya.***
Editor: denkur