Meski demikian, dia memastikan Pemprov Jabar akan melakukan sejumlah intervensi, salah satunya operasi pasar guna mengendalikan harga.
DARA| Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menjamin cadangan beras saat ini aman dan harga di pasar mulai mengalami turun.
Bey menuturkan, saat ini tersedia 119 ribu ton beras di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Jabar dan jumlah tersebut akan bertambah lagi 34 ribu ton dalam waktu dekat.
“Jadi untuk cadangan beras kita aman,” ujar Bey Machmudin usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Provinsi Jawa Barat, Bandung, Jumat (1/3/2024).
Sedangkan mengenai harga beras, berdasarkan survei terakhir yang dilakukannya untuk harga beras premium mulai turun berada di kisaran Rp15-17 ribu perkilogram.
“Untuk upaya stabilisasi, tadi saya cek beras di pasar itu Rp15 ribu di pedagang eceran. Itu premium, yang mediumnya di bawah itu dan di grosir sudah mulai turun sekitar Rp200-Rp500 perkilo,” katanya.
Bey berharap, seiring dengan akan masuknya waktu panen raya, harga beras yang tengah tinggi saat ini bisa kembali normal sedia kala. Kendati diakuinya pasti akan membutuhkan proses, sampai hasil dari panen raya tersedia di pasaran.
“Diperkirakan memang akan terjadi puncak raya panen tapi kan dari puncak raya sampai ke pasar kan tidak langsung besok ada proses juga, jadi Insyaallah akan lebih stabil dan stabilnya menuju kembali ke harga yang wajar,” katanya.
Namun untuk komoditas lain, Bey Machmudin mengakui besar kemungkinan akan terjadi kenaikan harga jelang lebaran.
Meski demikian, dia memastikan Pemprov Jabar akan melakukan sejumlah intervensi, salah satunya operasi pasar guna mengendalikan harga.
“Telur dan daging misalnya ya, itu terus kita upayakan operasi pasar, kalau telur kan di pasar tadi saya perhatikan (harganya) Rp31-32 ribu (perkilogram) ya. Tapi di ritel modern sekitar Rp29-30 ribu. Itu kan bisa juga pengaruh karena menjelang puasa. Tapi kita pantau terus intinya Kami ingin masyarakat mendapatkan harga wajar kita terus menekan inflasi ya,” tuturnya.
Editor: Maji